Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tak Mau Masuk Perangkap Forex Scammers? Anda Wajib Tahu Ini!

Kurangnya wawasan yang dimiliki oleh ‘orang baru’ dalam setiap bisnis, menjadikan peluang gres yang ‘basah’ untuk dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Oleh lantaran itu, jikalau anda tidak ingin menjadi salah satu korban dari oknum-oknum tersebut, anda harus selalu update informasi, pengetahuan, dan wawasan anda terhadap bisnis yang ingin anda jalani.

Begitu pula dengan Forex (foreign exchange), dasar yang perlu anda tahu terlebih dahulu yakni seputar prosedur forex trading.

Pertama-tama, saya akan mengubah pola pikir anda perihal broker forex. Biasanya, para trader forex (baik pemula maupun yang sudah usang terjun ke dalam bisnis ini) lebih menyukai pialang menyajikan regulasi trading yang lebih memihak pada konsumen atau trader itu sendiri. Namun faktanya, tidak semua pialang yang menunjukkan regulasi yang memihak pada konsumen itu legal, bahkan cenderung sebaliknya!

Baiklah, kini kita masuk dalam pembahasan prosedur forex trading. Kaprikornus bagaimana sih prosedur / cara kerjanya forex trading ini?

Baik, kita melangkah pelan-pelan saja agar anda juga benar-benar mengerti apa yang akan saya jelaskan ini. Seperti perdagangan pada umumnya, forex juga memerlukan 2 pemain untuk menjalankan fungsinya agar sistem dapat berjalan, yaitu pedagang dan pembeli. Hanya saja, bedanya, pada forex, kedua pemain ini tidak dipertemukan secara pribadi juga tidak melaksanakan ijab-qabul secara langsung. Keduanya diperantarai oleh forum yang disebut dengan broker atau pialang.

Broker atau pialang ini tugasnya yakni sebagai pengepul, dimana para pengecer akan mengumpulkan transaksinya pada pialang ini. Jadi, anggaplah bahwa anda yakni pengecer, maka anda akan membeli dari agennya, si biro ini disebut broker, yang tugasnya mengumpulkan transaksi anda dan kawan-kawan anda untuk kemudian diteruskan ke pusatnya atau pasar. Dalam hal ini, pasar yang dimaksud yakni bursa.

Karena jikalau anda membeli secara perseorangan, maka anda mustahil dapat mengecer atau kredit, anda harus membeli sesuai satuan dalam forex yaitu lot. Nah, untuk membeli 1 lot, diharapkan dana yang besar. Lagi pula, untuk pasar dunia, mungkinkah anda hanya akan membeli 1 lot? Oleh lantaran itulah, anda perlu tubuh mediator yang disebut dengan broker ini.

Saya akan berikan dalam referensi realnya, kita misalkan seseorang yang berjulukan Budi akan melihat peluang bahwa mata uang Poundsterling (GDP) akan menguat terhadap Dollar (USD). Ingat, GDP = Great Britain Poundsterling dan USD = United States Dollar. Karena Budi ingin mendapat laba dari menguatnya Pounds terhadap Dollar ini, maka ia pun membeli Poundsterling kemudian disimpan hingga perhitungan waktunya tiba.

Misalnya, Budi membeli 1 lot Pounds (artinya 10.000 Pounds) dari brokernya, kemudian pembelian tamat dan Budi telah melaksanakan transaksi beli pada mata uang GPD.
Transaksi tersebut terjadi antara Budi dengan brokernya, *lho kok dengan broker? Bukannya secara pribadi tanpa perantara?*

Ya, untuk sementara waktu transaksi tersebut memang hanya berlangsung antara Budi dengan brokernya. Namun ingat, hanya sementara waktu, selanjutnya broker akan mengumpulkan transaksi dalam bentuk lot untuk kemudian diteruskan ke bursa. Waktunya tergantung masing-masing broker, ada yang 1 bulan atau lebih.

Nah, kini Budi hanya tinggal menunggu pergerakan harga sesuai prediksinya, jikalau sempurna ya berarti ia dapat untung, jikalau berlawanan maka berarti ia rugi.

Di Indonesia sendiri, bursa diregulasikan oleh BBJ (Bursa Berjangka Jakarta). Di negara lain, Amerika misalnya, diregulasikan oleh tubuh yang berjulukan NYSE, London mempunyai FTSE, dan Jepang mempunyai Tokyo Stock Exchange.

Forex berbeda dengan saham lantaran forex tidak mempunyai bursa terpusat. Maksudnya terpusat bagaimana? Terpusat artinya, untuk dapat bertransaksi suatu saham (misal telkom, ‘TLKM’) harus sudah didaftar pada bursa tertentu. Mekanisme ini tidak berlaku pada forex alasannya yakni setiap orang dapat bertransaksi terhadap mata uang tertentu.

Tentulah, namanya juga perdagangan mata uang, setiap orang bertransaksi dengan mata uang tertentu di seluruh dunia. Ketika ada perbedaan nilai tukar, maka investasi dan spekulasi akan terjadi.


Sumber http://www.kayailmu.com/