Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Membaca Candlestick Chart Pada Forex

Candlestick Chart lebih banyak dipakai dari pada jenis chart yang lain (terutama oleh trader di daerah Asia dan Eropa, untuk trader Amerika lebih bahagia memakai kafetaria chart). Hal ini disebabkan lantaran candlestick chart memuat lebih banyak isu daripada jenis chart yang lain. Untuk line chart dan dot chart tidak banyak dipakai lantaran isu yang didapat dari sana sangat terbatas.

Baiklah, kali ini kita akan berguru cara membaca candlestick chart. Namun sebelumnya, kita harus tahu dulu bagaimana struktur anatomi dari candlestick ini.

Ada  2 macam candlestick menurut posisinya (open-close) yaitu:

Bull / Clear / Empty Candlestick yang menggambarkan kenaikan atau penguatan harga

Jika Candlestick yang Anda miliki warna backgroundnya tidak putih, maka Bull Candle-nya akan berwarna sama dengan background grafik Candlestick Anda.

Shaded / Bear Candlestick yang menggambarkan penurunan / pelemahan harga

Jika background grafik anda bukan berwarna putih, maka Bear Candle Anda mempunyai warna lain dengan background grafiknya.

Dari kedua jenis Candle di atas, kita sanggup melihat ada beberapa kepingan dari setiap jenisnya yang intinya sama saja, hanya penempatannya berbeda, yaitu:
  • High: harga tertinggi yang bisa dicapai oleh candle tersebut
  • Low: harga terendah dari candle tersebut
  • Open: harga pembukaan dimana candle tersebut mulai terbentuk
  • Close: harga penutupan dimana candle tersebut berakhir
  • Shadows (biasanya disebut ekor): Anda akan menggunakannya dalam analisa grafik untuk menentukan kekalahan pembeli atau penjual
  • Real body: berbentuk kotak berisi harga pembukaan hingga penutupan
  • Range: keseluruhan candle tersebut

Terbentuknya grafik Candlestick tergantung time frame yang anda pilih, jikalau anda menentukan harian maka berarti itu yaitu grafik harian, yang tentunya akan berbeda dengan grafik 1 jam (H1). Kalau itu yaitu grafik harian, maka 1 candlestick terbentuk dalam waktu 1 hari.

Untuk membaca grafik Candlestik, Anda intinya memakai 5 kunci utama yaitu:
1) Candle yang berbadan panjang dengan nilai open-close berdekatan high-low maka ini berarti pergerakan harga besar lengan berkuasa (penguatan / naik) dan selanjutnya umumnya grafik akan bergerak searah dengan candle ini.

2) Candle yang berekor panjang dibuat oleh nilai tertinggi dengan harga pembukaan dan penutupan, bisa anda artikan adanya tekanan penjual memasuki market. Kesimpulannya, semakin panjang ekornya maka tekanan penjual juga semakin kuat.

3) Candle berekor panjang yang dibuat oleh nilai terendah dengan harga pembukaan dan penutupan menunjukkan adanya tekanan pembeli yang memasuki market. Jadi, semakin panjang ekor maka tekanan pembeli juga semakin kuat

4) Nilai close dari Candle ketika ini lebih tinggi dari sebelumnya maka diperkirakan harga akan merangkak naik lantaran pembeli masih mendominasi pasar.

5) Nilai close dari Candle sebelumnya lebih tinggi dari ketika ini maka diperkirakan harga akan mulai turun lantaran penjual-lah yang mendominasi pasar.


Kunci tersebut hanya secara kasarnya saja tetapi merupakan kunci utama dalam menafsirkan grafik Candlestick, namun ada beberapa teladan yang harus anda pelajari lebih dalam. Dengan membaca teladan tertentu, kita akan tahu kapan saatnya open posisi. 

Sumber http://www.kayailmu.com/