Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Laporan Praktek Kerja Lapangan Sistem Pendistribusian Tenaga Listrik Pln Dan Genset Di Pt. Djarum Oasis Kudus

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
SISTEM PENDISTRIBUSIAN TENAGA LISTRIK PLN DAN GENSET DI PT. DJARUM OASIS KUDUS
 



Disusun oleh :
Aji Fitriyan Hidayat      
(3.31.14.0.02)

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2016/2017
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Nama/NIM                              :Aji Fitriyan Hidayat / (3.31.14.0.02)
                                               
Tempat PKL                           :PT. DJARUM OASIS KUDUS
Judul Laporan                         : Sistem Pendistribusian Energi Listrik PLN Dan Genset di PT. Djarum Oasis Kudus
Waktu Pelaksanaan                 :01 – 31 Agustus 2016
Telah diperiksa pada tanggal  : ....................................

Mengetahui;






Ketua Program Studi                                                                     Dosen Pembimbing

Teknik Listrik



Yusnan Badruzzaman, S.T., M.Eng.                                            Achmad Hardito, B.Tech
NIP.197503132006041001                                                              NIP.196307181992031002   

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Nama/NIM                              :Aji Fitriyan Hidayat / (3.31.14.0.02)
                                               
Tempat PKL                           :PT. DJARUM OASIS KUDUS
Judul Laporan                         : Sistem Pendistribusian Energi Listrik PLN Dan Genset di PT. Djarum Oasis Kudus
Waktu Pelaksanaan                 :01 – 31 Agustus 2016
Telah diperiksa pada tanggal  : ....................................


Mengetahui;





Ketua Program Studi                                                                     Dosen Pembimbing

Teknik Listrik



Yusnan Badruzzaman, S.T., M.Eng.                                            Achmad Hardito, B.Tech
NIP.197503132006041001                                                              NIP.196307181992031002   

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis sanggup melaksanakan Praktik Kerja Lapangan dan menuntaskan laporan Praktik Kerja Lapangan ini.
Adanya laporan ini disusun berdasarkan hasil yang diperoleh selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di PT DJARUM OASIS KUDUS yang dimulai dari tanggal 1 Agustus hingga dengan 31 Agustus 2016 (1 bulan).
Penulis menyadari bahwa tanpa tunjangan dari banyak sekali pihak, penulis tidak sanggup melaksanakan Praktik Kerja Lapangan dan menyusun laporan ini. Oleh lantaran itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1.            BapakDr. Amin Suharjono, S.T, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik ElektroPoliteknik Negeri Semarang.
2.            Bapak Yusnan Badruzzaman, S.T, M.Eng., selaku Ketua Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Semarang.
3.            Bapak Andy Nugroho Santoso, selaku pembimbing Praktik Kerja Lapangan di Lingkungan Departemen Utility PT DJARUM.
4.            Bapak Wiyanto Ridwan Santoso, selaku pembimbing lapangan di Utility PT DJARUM OASIS yang senantiasa menunjukkan masukan dalam permasalahan yang dihadapi.
5.            Seluruh karyawan PT. DJARUM OASIS khususnya serpihan Teknik Utility Enginering yang telah menunjukkan ilmu yang mereka punya serta mengajak kerja lapangan sehingga menambah pengalaman yang berharga.
6.            Bapak dan Ibu selaku orang bau tanah tercinta yang kami sayangi yang telah menunjukkan bimbingan, doa dan semangat.
7.            Teman – teman Mahasiswa Teknik Listrik Politeknik Negeri Semarang yang ikut membantu penulis baik secara eksklusif maupun tidak eksklusif dan semua pihak yang telah menunjukkan tunjangan dalam pembuatan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih ada kekurangan, oleh lantaran itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini sanggup bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.
                                                                                    Semarang, 24 Oktober 2016
                                                            



                                                                                                Aji Fitriyan Hidayat
                                                                                                NIM 3.31.14.0.02



BAB I
PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang
Politeknik Negeri Semarang merupakan perguruan tinggi negeri di Semarang yang mempunyai salah satu Program Studi Diploma Tiga (D3) di Jurusan Teknik Elektro, yaitu Teknik Listrik. Lulusan dari Politeknik Negeri Semarang diharapkan bisa menjadi tenaga hebat yang terampil dan profesional.
Dalam menghasilkan tenaga hebat yang terampil dan profesional, Politeknik Negeri Semarang mendidik mahasiswa melalui teori dan praktikum. Untuk lebih mendalami kompetensi mengenai Teknik Listrik, mahasiswa memerlukan kegiatan magang supaya teori dan praktikum yang diperoleh dari dosen pengampu di perguruan tinggi sanggup dipraktikan secara eksklusif di perusahaan.
Seiring perkembangan zaman, tuntutan perusahaan terhadap lulusan Program Studi Listrik semakin besar, yaitu lulusan yang mempunyai keahlian dan keterampilan di banyak sekali bidang, khususnya sistem kelistrikan. Persiapan lulusan Politeknik Negeri semarang harus dikelola secara matang, supaya mahasiswa sanggup mengetahui seluk-beluk mengenai dunia kerja, sehingga mahasiswa mempunyai wawasan yang luas untuk menjadi bekal di dunia kerja setelah lulus dari Politeknik Negeri Semarang.
Magang merupakan kegiatan penting untuk melatih mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja. Dengan kegiatan magang, mahasiswa sanggup mempraktikan secara eksklusif teori dan praktikum dari perguruan tinggi, mengamati dunia kerja sebagai bekal setelah lulus, dan melatih keahlian mahasiswa, serta tanggung jawab mahasiswa dalam mematuhi peraturan yang berlaku di perusahaan. Keahlian dan kompetensi mahasiswa diujikan secara konkret di dunia kerja melalui kegiatan magang.



1.2    Ruang Lingkup
Ruang lingkup magang berkaitan dengan bidang kelistrikan, khususnya di serpihan sistem distribusi listrik di PT DJARUM OASIS. Untuk keputusan penempatan dan acara magang sesuai dengan kebijakan dan peraturan dari perusahaan.

1.3       Tujuan Praktik Kerja Lapangan
1.3.1    Tujuan Umum
            Tujuan umum dari Praktik kerja Lapangan yaitu sebagai berikut :
-          Mendapatkan citra konkret wacana organisasi kerja dan penerapannya dalam bidang kelistrikan.
-          Memberikan pengenalan dan pengalaman kerja yang konkret kepada mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.
-          Mampu menerapkan ilmu ketenagalistrikan yang diperolehdi dingklik perkuliahan.
-          Menumbuhkan perilaku profesionalisme yang diharapkan untuk memasuki dunia kerja sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni.
-          Memenuhi prasyarat mata kuliah wajib.

1.3.2    Tujuan Khusus
Adapun Tujuan khusus dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini yaitu :
-          Mendapatkan citra umum wacana proses penyaluran energi listrik hingga pihak konsumen.
-          Mempelajari kinerja serta fungsi dari Area Pelayanan yang bergerak dibidang penyaluran energi listrik.
-          Mendapatkan citra konkret wacana peralatan listrik penunjang proses pendistribusian energi listrik di perusahaan.
Tujuan Praktik Kerja Lapangan yaitu memaparkan cara kerja, praktik kerja, dan seluk beluk dunia kerja di PT DJARUM OASIS Kudus di bidang kelistrikan  khususnya di serpihan sistem distribusi listrik.
1.4    Manfaat Praktik Kerja Lapangan
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang dilakukan oleh penulis di PT DJARUM OASIS Kudus sanggup menunjukkan manfaat bagi penulis, Politeknik Negeri Semarang, dan PT PT DJARUM OASIS Kudus
A.      Manfaat Praktik Kerja Lapangan bagi mahasiswa, yaitu:
1.      Sebagai bekal mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja.
2.      Memberikan citra mengenai tata cara kerja di perusahaan.
3.      Untuk menerapkan dan mempraktikan materi yang diperoleh selama di perguruan tinggi.
4.      Mengetahui lebih terang mengenai seluk beluk dunia kerja.
5.      Melatih softskill mahasiswa dalam teamwork di dunia kerja.
6.      Mengukur kemampuan dan keterampilan mahasiswa secara eksklusif di dunia kerja, dan
7.      Membantu mahasiswa memperoleh pengalaman kerja.

B.    Manfaat Praktik Kerja Lapangan bagi Politeknik Negeri Semarang,yaitu:
1.      Mempersiapkan mahasiswa untuk siap bekerja dan berwawasan luas mengenai dunia kerja.
2.      Menghasilkan lulusan yang mempunyai pengalaman kerja dalam kegiatan magang.
3.      Menjalin kerjasama antara Politeknik Negeri Semarang dengan perusahaan.

C.    Manfaat Praktik Kerja Lapangan bagi PT DJARUM OASIS Kudus, yaitu:
1.      Membantu kinerja karyawan di perusahaan,
2.      Memperoleh masukan / ajuan dari mahasiswa dalam perbaikan sistem di perusahaan,
3.      Mengetahui sudut pandang dari pihak  akademis mengenai perusahaan,
4.      Sebagai bentuk tanggung jawab sosial dari perusahaan.

1.5    Metode Penyusunan Laporan           
          Dalam penyusunan Laporan PraktikKerja Lapangan ini, metode pencarian data dan informasi yang kami lakukan yaitu :
·         Pendekatan Masalah
                    Dilakukan dengan cara melaksanakan pengamatan eksklusif pada ketika dilakukan kegiatan di lapangan.
·         Metode Wawancara
Metode ini dilakukan untuk mendapat data dan informasi yang lengkap denga cara wawancara kepada pihak-pihak yang terlibat eksklusif dalam pekerjaan di Bagian Utility.
·         Sumber Data
Data-data studi lapangan didapatkan dari PT DJARUM OASIS Kudus, Jawa Tengah. Sedangkan data-data untuk studi kepustakaan diperoleh dari literatur dan sumber buku lain yang berkaitan dengan topik penulisan
1.6        Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dimaksudkan untuk mempermudah dan mempelajari bagian-bagian dari sebuah kesatuan tulisan, memahami ciri-ciri masing-masing bagian, dan hubungan antar tiap serpihan sehingga sanggup disusun goresan pena yang merupakan garis-garis besar yang merupakan keseluruhan tulisan.
BAB I             PENDAHULUAN
Bagian ini menjelaskan latar belakang, ruang lingkup, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan.
BAB II            PROFIL PERUSAHAAN
Bagian ini menjelaskan sejarah berdirinya perusahaan.
BAB III          PEMBAHASAN MATERI
Bagian ini menjelaskan sistem distribusi listrik di PT DJARUM OASIS.
BAB IV          PENUTUP
Bagian ini menjelaskan ringkasan atau kesimpulan dan saran - saran dari pokok bahasan yang telah diteliti dalam Praktik Kerja Lapangan.



BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Berdirinya PT DJARUM KUDUS
PT.Djarum terletak di Kudus, sebuah kota kecil di propinsi Jawa tengah. Pada mulanya perusahaan ini didirikan oleh Bapak Oei Wei Gwan. Sebelum mendirikan PT.Djarum dia yaitu pengusaha dalam bidang pembuatan mercon dengan merek" LEO" dia mempunyai hubungan dengan para pejuang pada masa perang kemerdekaan, sehingga tumbuh gagasan menciptakan rokok untuk konsumsi militer. Pada tahun 1951 secara formal perusahaan rokok Djarum didirikan berdasarkan tubuh aturan sebagai perusahaan perorangan. Beliau mendapat surat ijin pada tanggal 21 april 1951 dari menteri. Sesuai dengan permohonan penggunaan brand yang ia daftarkan kepada Pemerintah, perusahaan Oei Wei Gwan akan menggunakan brand "Djarum" untuk rokok yang akan diproduksinya. Merk ini semula milik seorang pengusaha rokok Pribumi dari "N.V. Moeroep", lantaran perusahaan ini tidak aktif berproduksi lagi, oleh pemiliknya brand tersebut dijual kepada Oei Wei Gwan. Pusat perusahaan Oei Wei Gwan yang pertama sebagai tempat produksi dan manajemen beralamat di jalan Bitingan Bari no. 28 (sekarang jalan Ahmad Yani no. 28) Kudus. Pada tanggal 2 oktober 1963 Bapak Oei Wei Gwan meninggal dunia di Semarang tanpa sempat mengetahui pabrik yang ketika itu terbakar, yang tertinggal hanya satu yaitu di Kliwon. Maka dengan demikian secara otomatis seluruh kegiatan terpaksa dipindahkan di Jl.A.Yani 28 sebagai pusatnya dan kepemilikan perusahaan digantikan oleh kedua putranya yaitu Bapak Bambang Hartono dan Bapak Budi Hartono Sampai sekarang.
Dengan bertambahnya acara produksi perusahaan akhir kebijakan memproduksi rokok untuk masyarakat umum, konsekuensinya pihak perusahan berusaha memperluas sentra-sentra produksi. Sentra-sentra ini ditempatkan di luar kota Kudus. Wilayah pinggiran yang merupakan pilihannya yaitu wilayah kabupaten Pati dan Jepara. Setelah Oei Wei Gwan berhasil memproduksi rokok kretek dengan menggunakan pembungkus kertas, kini dengan bertambahnya sentra-sentra produksi yang baru, pabriknya mulai memproduksi rokok klobot (1955). Rokok ini rupanya masih menjadi pilihan terbaik bagi kalangan masyarakat yang "berpenghasilan rendah", dengan letakdomisili mereka berada kebanyakan di pedesaan. Langkah perusahaan rokok Oei Wei Gwan semakin kokoh lantaran keberhasilannya memasuki ceruk pemasaran para konsumen rokok pada dua lapisan yaitu lapisan bagi mereka yang berpenghasilan "tinggi" dan lapisan yang berpenghasilan "rendah". Hal ini terbukti dengan kapasitas produksi yang dihasilkannya pada tahun 1962 telah mencapai 329 juta batang per¬tahun.
Saat ini, di Amerika Serikat pun perusahaan rokok ini memilki pangsa pasar yang besar, dan di negeri asalnya sendiri, Indonesia, produksi Djarum mencapai 48 miliar batang pertahun atau 20% dari total produksi nasional. Seiring dengan pertumbuhannya, perusahaan rokok ini bermetamorfosis dari perusahaan rokok menjadi Group Bisnis yang berinvestasi di banyak sekali sektor. Perusahaan ini mengolah dan menghasilkan jenis rokok kretek dan cerutu. Ada tiga jenis rokok yang kita kenal selama ini. Rokok Cerutu (Terbuat dari daun tembakau dan dibungkus dengan daun tembakau pula), rokok putih (Terbuat dari daun tembakau dan dibungkus dengan kertas sigaret), dan rokok kretek (Terbuat dari tembakau ditambah daun cengkeh dan dibungkus dengan kertas sigaret). PT. Djarum mempunyai 5 nilai-nilai inti dalam pengembangan perusahan. Nilai-nilai itu yaitu Fokus pada pelanggan, Profesionlisme, Organisasi yang terus belajar, Satu Keluarga, Tanggung Jawab Sosial. Pelanggan merupakan serpihan yang sangat penting dalam keberlangsungan suatu perusahaan, tanpa ada pelanggan, tanpa ketertarikan pelanggan terhadap produk yang telah diproduksi, perusahan akan mandet. PT.Djarum selalu mengutamakan supaya pelanggan selalu puas terhadap produknya, dengan menunjukkan harga yang relatif rendah meskipun laba yang dicapai berkurang, hal ini diatasi dengan peningkatan hasil yang baik dan jumlah penjualan, selain itu juga PT.Djarum menunjukkan dana kepada beberapa pelanggan untuk memasarkan produknya.


BAB III
PEMBAHASAN

3.1       Sistem Distribusi Listrik
3.1.1    Pengertian Sistem Distribusi
Sistem Distribusi  merupakan serpihan dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusiini mempunyai kegunaan untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power Source) hingga ke konsumen, Kaprikornus fungsidistribusi tenaga listrikadalah: 
1) pembagian atau penyalurantenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan). 
2) merupakan subsistem tenaga listrik yang eksklusif bekerjasama dengan pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani eksklusif melalui jaringan distribusi. 
Tenaga listrikyang dihasilkan olehpembangkit listrikbesar dengan tegangan dari 11 kVsampai24 kV dinaikan tegangannya olehgardu induk dengantransformator penaik tegangan menjadi 70 kV ,154kV, 220kV atau 500kV kemudian disalurkan melalui susukan transmisi. Tujuan menaikkan tegangan ialah untuk memperkecil kerugian daya listrik pada saluran transmisi, dimana dalam hal ini kerugian daya yaitu sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir (I kwadrat R). Dengan daya yang sama bila nilai tegangannya diperbesar, maka arus yang mengalir semakin kecil sehingga kerugian daya juga akan kecil pula. 
Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan lagi menjadi20 kV dengan transformator penurun teganganpadagardu induk distribusi, kemudian dengan sistem tegangan tersebut penyaluran tenaga listrik dilakukan oleh saluran distribusi primer. Darisaluran distribusi primerinilahgardu-gardu distribusimengambil teganganuntuk diturunkan tegangannya dengan trafo distribusimenjadisistem tegangan rendah, yaitu 220/380 Volt. Selanjutnya disalurkan olehsaluran distribusi sekunderke konsumen-konsumen. Dengan ini terang bahwasistem distribusi merupakan serpihan yang penting dalamsistem tenaga listriksecara keseluruhan.                                                
Pada sistem penyalurandayajarak jauh, selalu digunakantegangan setinggi mungkin, dengan menggunakan trafo – trafo step-up. Nilai tegangan yang sangat tinggi ini (HV,UHV,EHV) mengakibatkan beberapa konsekuensi antara lain: berbahaya bagi lingkungan dan mahalnya harga perlengkapan-perlengkapannya, selain menjadi tidak cocok dengan nilai tegangan yang dibutuhkan pada sisi beban. Maka, pada daerah-daerah pusat beban tegangan susukan yang tinggi ini diturunkan kembali dengan menggunakan trafo-trafo step-down. Akibatnya, bila ditinjau nilai tegangannya, maka mulai dari titik sumber hingga di titik beban, terdapat bagian-bagian susukan yang mempunyai nilai tegangan berbeda-beda.

3.1.2    Klasifikasi Saluran Distribusi Tenaga Listrik

Secara umum, susukan tenaga Listrik atau susukan distribusi sanggup diklasifikasikan sebagai berikut:

A.    Menurut Nilai Tegangannya:

Klasifikasi susukan distribusi tenaga listrik berdasarkan nilai tegangannya dibedakan menjadi dua yaitu saluran distribusi primer dan susukan distribusi sekunder.

1.      Saluran Distribusi Primer.

Terletak pada sisi primer trafo distribusi, yaitu antara titik Sekunder trafo substation (G.I.) dengan titik primer trafo distribusi. Saluran ini bertegangan menengah 20kV. Jaringan listrik 70 kV atau 150 kV, kalau eksklusif melayani pelanggan  bisa disebut jaringan distribusi.

2.      Saluran Distribusi Sekunder.

Terletak pada sisi sekunder trafo distribusi, yaitu antara titik sekunder dengan titik cabang menuju beban.

B.     Menurut Bentuk Tegangannya:

Berikut ini yaitu beberapa bentuk tegangan susukan distribusi tenaga listrik:
1.      Saluran Distribusi DC (Direct Current) menggunakan sistem tegangan searah.
2.      Saluran Distribusi AC (Alternating Current) menggunakan system tegangan bolak-balik.

C.     Menurut Jenis/Tipe Konduktornya:

Berikut ini yaitu beberapa jenis/tipe konduktor susukan distribusi tenaga listrik:
1.      Saluran udara, dipasang pada udara terbuka dengan tunjangan support (tiang) dan perlengkapannya, dibedakan atas:
                                                              i.      Saluran kawat udara, bila konduktornya telanjang, tanpa isolasi pembungkus.
                                                            ii.      Saluran kabel udara, bila konduktornya terbungkus isolasi.
2.   Saluran Bawah Tanah, dipasang di dalam tanah, dengan menggunakan kabel tanah (ground cable).
3.    Saluran Bawah Laut, dipasang di dasar maritim dengan menggunakan kabel maritim (submarine cable)

D.    Menurut Susunan Rangkaiannya

Dari uraian diatas telah disinggung bahwa sistem distribusi dibedakan menjadi dua yaitu sistem distribusi primer dan sistem distribusi sekunder.

1.         Jaringan Sistem Distribusi Primer.

Sistem distribusi primer diguna kan untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu induk distribusi ke pusat-pusat beban. Sistem ini sanggup mengguna kan susukan udara, kabel udara, maupun kabel tanah sesuai dengan tingkat keandalan yang diinginkan dan kondisi serta situasi lingkungan. Saluran distribusi ini direntangkan sepanjang tempat yang akan di suplai tenaga listrik hingga ke pusat beban. Terdapat majemuk bentuk rangkaian jaringan distribusi primer.

a). Jaringan Distribusi Radial.
  



Gambar 1. Sistem Radial
Bila antara titik sumber dan titik bebannya hanya terdapat satu susukan (line), tidak ada alternatif susukan lainnya. Bentuk Jaringan ini merupakan bentuk dasar, paling sederhana dan paling banyak digunakan. Dinamakan radial lantaran susukan ini ditarik secara radial dari suatu titik yang merupakan sumber dari jaringan itu,dan dicabang-cabang ke titik-titik beban yang dilayani.

Catu daya berasal dari satu titik sumber dan lantaran adanya pencabangan-pencabangan tersebut, maka arus beban yang mengalir sepanjang susukan menjadi tidak sama besar. Oleh lantaran kerapatan arus (beban) pada setiap titik sepanjang susukan tidak sama besar, maka luas penampang konduktor pada jaringan bentuk radial ini ukurannya tidak harus sama. Maksudnya, susukan utama (dekat sumber) yang menanggung arus beban besar, ukuran penampangnya relatip besar, dan susukan cabang-cabangnya makin ke ujung dengan arus beban yang lebih kecil, ukurannya lebih kecil pula.Spesifikasi dari jaringan bentuk radial ini adalah :
o   Kelebihan:
·      Bentuknya sederhana.
·      Biaya investasinya relatif murah
o   Kelemahan
·      Kualitas pelayanan dayanya relatif jelek, lantaran rugi tegangan dan rugi daya yang terjadi pada susukan relatif besar
·      Kontinyuitas pelayanan daya tidak terjamin, alasannya antara titik sumber dan titik beban hanya ada satu alternatif susukan sehingga bila susukan tersebut mengalami gangguan, maka seluruh rangkaian sehabis titik gangguan akan mengalami "black out" secara total.

Untuk melokalisir gangguan, pada bentuk radial ini biasanya diperlengkapi dengan peralatan pengaman berupa fuse, sectionaliser,recloser, atau alat pemutus beban lainnya, tetapi fungsinya hanya membatasi tempat yang mengalami pemadaman total, yaitu tempat susukan sesudah/dibelakang titik gangguan, selama gangguan belum teratasi. Jadi, misalkan gangguan terjadi di titik F, maka tempat beban K, L dan M akan mengalami pemadaman total. Jaringan distribusi radial ini mempunyai beberapa bentuk modifikasi, antara lain:

Baca Juga AUDIT ENERGI MATA KULIAH MANAGEMEN ENERGI                                                                                                                                                                                                                    
b).Sistem ring/Loop
           Sistem ring/Loop yaitu suatu sistem dimana beberapa gardu induk saling dihubungkan sehingga merupakan rangkaian tertutup dan sumber tenaga listriknya dari satu pusat pembangkit tenaga listrik.

Gambar 2. Sistem Ring
Secara Sederhana Sistem Loop Mempunyai Kelebihan dan Kekurangan:
Kelebihan:
-          Listrik lebih baik / handal,karena titik beban dilayani dari dua arah penyulang sehingga kontinyuitas pelayanan lebih terjamin serta kualitas dayanya menjadi lebih baik dikarenakan rugi tegangan dan rugi daya pada susukan menjadi lebih kecil..
Kekurangan:
-          Lebih Mahal Biaya Investasi, karena memerlukan pemutus beban yang lebih banyak.
-          Lebih Rumit Pengendalian Dan Sistemnya kalau dibandingkan dengan sistem radial.

c).    Sistem interkoneksi
           Sistem interkoneksi yaitu suatu sistem dimana lebih dari satu pusat pembangkit tenaga listrik digabungkan melalui jaringan transmisi.

Gambar 3. Sistem interkoneksi
           Dalam sistem interkoneksi pusat pembangkit tenaga listrik (PPTL) harus lebih dari satu sumber yang saling dihubungkan, yang akan memberi daya pada beberapa gardu induk (GI). Secara Sederhana Sistem Loop Mempunyai Kelebihan dan Kekurangan.
Kelebihan:
-          Kontinyuitas penyaluran daya paling terjamin.
-          Kualitas tegangannya baik, rugi daya pada susukan amat kecil.

Kekurangan:
-          Mahalnya biaya investasi dan perawatannya.
-          Sebelum pelaksanaannya, memerlukan koordinasi perencanaan yang teliti dan rumit.

d). Sistem Spindel 
        Jaringan distribusi spindle merupakan susukan kabel tanah tegangan menengah (SKTM) yang penerapannya sangat cocok di kota-kota besar.


Gambar 4 Jaringan Distribusi Spindel

Secara Sederhana Sistem Spindel Mempunyai Kelebihan dan Kekurangan:
Kelebihan:
-       Perluasan jaringan gampang dilakukan.
-       Baik untuk menyuplai tempat beban yang mempunyai kerapatan beban yang cukup tinggi.
Kekurangan:
-       Harga relatif mahal.
-       Sulit untuk mendeteksi dan mengusut gangguan yang terjadi.

2.  Jaringan Sistem Distribusi Sekunder

Sistem distribusi sekunder digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu distribusi ke beban-beban yang ada di konsumen. Pada sistem distribusi sekunder bentuk susukan yang paling banyak digunakan ialah sistem radial. Sistem ini sanggup menggunakan kabel yang berisolasi maupun konduktor tanpa isolasi. Sistem ini biasanya disebut system tegangan rendah yang eksklusif akan dihubungkan kepada konsumen/pemakai tenaga listrik dengan melalui peralatan-peralatan sebagai berikut:
1)         Papan pembagi pada trafo distribusi,
2)         Hantaran tegangan rendah (saluran distribusi sekunder).
3)         Saluran Layanan Pelanggan (SLP) (ke konsumen/pemakai)
4)         Alat Pembatas dan pengukur daya (kWH. meter) serta fuse atau pengaman pada pelanggan.




3.2      Sumber  Listrik PT DJARUM OASIS KUDUS.
 3.2.1        Suplay PLN
Dari skema diatas alur sumber listrik PT DJARUM OASIS berasal dari PLN dan Genset. Untuk listrik dari PLN berasal dari gardu induk Jekulo Kudus yang eksklusif didistribusikan secara khusus untuk PT DJARUM OASIS sebesar 20 KV (Jaringan Tegangan Menegah). Tegangan 20 KV masuk di  cubicle PLN PT Djarum Oasis selanjutnya ke cubicle djarum, setelah itu gres didistribusikan ke tiap – tiap substation melalui main distribution. Kemudian tegangan 20 KV di tiap – tiap substation diturunkan sebesar 380V – 400V. Selanjutnya sanggup digunakan dalam proses produksi di PT ini.
Berikut yaitu denah suplai listrik dari PLN pada PT DJARUM OASIS.

Dalam pendistribusian listrik ke seluruh subtasion di PT DJARUM OASIS untuk mencapai tegangan kerja yang dibutuhkan, diharapkan alat yang dinamakan Transformator.
Transformator atau sering disingkat dengan istilahTrafo yaitu suatu alat listrik yang sanggup mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Maksud dari pengubahan taraf tersebut diantaranya menyerupai menurunkan Tegangan  ataupun menaikkan Tegangan AC.  Transformator atau Trafo ini bekerja berdasarkan prinsip Induksi Elektromagnet dan hanya sanggup bekerja pada tegangan yang berarus bolak balik (AC). Ada dua jenis trafo yakni Trafo Step Up (Trafo penaik tegangan) dan Trafo Step Down (Trafo penurun tegangan).
Transformator (Trafo) memegang peranan yang sangat penting dalam pendistribusian tenaga listrik di PT DJARUM OASIS ini. PT DJARUM OASIS mempunyai jenis trafo step up maupun jenis trafo step down. Berikut rincian pemakaian trafo di PT DJARUM OASIS
1.         Trafo Step Up
        Trafo Step Up di PT DJARUM OASIS digunakan untuk menaikkan tegangan, dalam hal ini trafo ini ditempatkan pada serpihan distribusi listrik. Trafo step up yang digunakan untuk menaikkan tegangan dari genset sebesar  0,4 KV menjadi 20 KV yang kemudian di distribusikan ke tiap - tiap substation di PT DJARUM OASIS Kudus.

2.         Trafo Step Down
        Trafo Step Down di PT DJARUM OASIS digunakan untuk menurunkan tegangan, dalam hal ini trafo ditempatkan pada serpihan distribusi listrik yang suplay listriknya berasal dari PLN dan genset. PLN menyuplai listrik sebesar 20 KV  sedangkan mesin-mesin produksi yang ada di PT DJARUM OASIS ini tegangan kerjanya sebesar 380/400 V, Oleh lantaran itu trafo step down digunakan untuk menurunkan  tegangannya yakni dari tegangan PLN sebesar 20 KV turun menjadi 380/400 V. Sehingga mesin-mesin produksi yang ada sanggup dioperasikan.

3.2.2    Suplay Genset
Genset (Generator Set) yaitu perangkat kombinasi antara pembangkit listrik (generator) dan mesin pelopor yang digabung dalam satu unit untuk menghasilkan tenaga listrik. Mesin pelopor pada genset umumnya merupakan mesin pembakaran internal berupa motor / mesin diesel dengan materi bakar solar. Sedangkan generator yaitu perangkat yang mengubah energy mekanik menjadi listrik.
Prinsip kerja dari genset yaitu mengubah energi materi bakar menjadi energi mekanik, dalam hal ini materi bakar dari genset yang ada di PT DJARUM OASIS menggunakan materi bakar solar lantaran mesin yang digunakan di dalam genset yaitu mesin diesel. Kemudian energi mekanik tersebut diubah atau dikonversi oleh generator sehingga menghasilkan daya listrik. Generator mempunyai dua tipe, yaitu generator AC atau yang biasa disebut alternator dan generator DC. Di PT DJARUM OASIS tipe generator yang digunakan yaitu tipe generator AC.
Suplai listrik dari Genset hanya digunakan ketika distribusi listrik dari PLN mengalami gangguan atau pemadaman secara datang – tiba, maka ketika hal itu terjadi PT DJARUM OASIS sanggup menyalakan Genset - gensetnya dengan total kapasitas 9.248 KW. Jumlah Genset di PT ini ada 6 buah, dengan kapasitas yang berbeda-beda disetiap Gensetnya. Untuk prosedur penyalaannya tergantung berapa besar beban yang digunakan di tempat produksi. Jika seluruh serpihan produksi beroperasi semua, maka beban penuh di PT DJARUM Sekitar 7700 KW, maka untuk menyuplai beban tersebut Genset harus dinyalakan semua. Berikut yaitu kapasitas Genset – genset di PT DJARUM OASIS.
         
3.2.3        Sistem Starting Genset
Sistem starting atau proses untuk menghidupkan/menjalankan mesin diesel dibagi menjadi 3 macam sistem starting yaitu:
1.      Sistem Start Manual
Sistem start ini digunakan untuk mesin diesel dengan daya mesin yang relatif kecil yaitu <22 KW. Cara untuk menghidupkan mesin diesel pada sistem ini yaitu dengan menggunakan pelopor engkol start pada poros engkol atau poros hubung yang akan digerakkan oleh tenaga manusia.

2.      Sistem Start Elektrik
Sistem ini digunakan oleh mesin diesel yang mempunyai daya sedang yaitu < 368 KW. Sistem ini menggunakan motor DC dengan suplai listrik dari baterai/accu 12 atau 24 volt untuk menstart diesel. Saat start, motor DC mendapat suplai listrik dari baterai atau accu dan menghasilkan torsi yang digunakan untuk menggerakkan diesel hingga mencapai putaran tertentu.
3.      Sistem Start Kompresi
Sistem start ini digunakan oleh diesel yang mempunyai daya besar yaitu > 368 KW. Sistem ini menggunakan motor dengan udara bertekanan tinggi untuk start dari mesin diesel. Cara kerjanya yaitu dengan menyimpan udara ke dalam suatu botol udara. Kemudian udara tersebut dikompresi sehingga menjadi udara panas dan materi bakar solar dimasukkan ke dalam Fuel Injection Pump serta disemprotkan lewat nozzle dengan tekanan tinggi. Akibatnya akan terjadi pengkabutan dan pembakaran di ruang bakar. Pada ketika tekanan di dalam tabung turun hingga batas minimum yang ditentukan, maka kompressor akan secara otomatis menaikkan tekanan udara di dalam tabung hingga tekanan dalam tabung mencukupi dan siap digunakan untuk melaksanakan starting mesin diesel.