Lion Air Jt 610 Jatuh Di Perairan Karawang, Bagaimana Nasibnya?
Lion R JT 610 jatuh di perairan Karawang, untuk tujuan Bandara Depati Amir, Pangkalpinang setelah teke off 13 menit dari Bandara Soekarno-Hatta pada Senin 29 November 2018.
Kecelakan Lion R JT 610 sangat mengejutkan alasannya pesawat yang bertipe Boing dengan number tipe Boeing 737 MAX 8 pendaftaran PK-LQP itu sangat canggih.
Baca Juga : Korban Lion Air JT 610 Terus Bertambah, Sekarang Telah Ada 24 Kantong Jenazah
Baca Juga : Korban Lion Air JT 610 Terus Bertambah, Sekarang Telah Ada 24 Kantong Jenazah
Pesawat itu di komandoi Captain Bahavye Suneja yang tergolong pilot senior dengan jam terbang 6.000 jam dengan kopilot Harvino dengan jam terbang 5.000 jam, bersama enam awak kabin atas nama Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula. Data ini berbeda dengan yang diberikan oleh Kemenhub. Kemenhub sebelumnya menyatakan hanya ada lima awak kabin.
Di duga berpengaruh pesawat Boing 737 Max 8 yang digunkan Lion R JT 10 mengalami duduk kasus teknis, seusai menuntaskan penerbangan Denpasar-Jakarta.
Dan Captain sudah melapor sebelum Lion R JT 610 jatuh, menghubungi kemudian lintas udara Jakarta, untuk meminta izin kembali (return to base), tidak usang setelah lepas landas.
Dikatakan bahwa pesawat tersebut gres dipakai 800 jam penerbangan, dan masih dianggap pesawat masih baru.
Pesawat tersebut naas harus karam dengan membawa 189 penumpang, dengan ini tim adonan terus mencari korban dan bangkai pesawat, dan beberapa sudah ditemukan.
WARGANET/CEPI YAHYA
Refrensi