Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Komponen Fungsi Dan Rangkaian Motor Starter Kendaraan Beroda Empat Tipe Konvensional


- Hai, kali ini ketemu lagi dengan fz dibahasan ihwal motor starter. Yang niscaya sudah tidak asing lagi dengan motor starter kan. Oke eksklusif saja kita bahas.

Motor Starter berfungsi untuk memutar fly wheel atau poros engkol pertama kali untuk menghidupkan mesin semoga terjadi siklus kerja mesin untuk menghasilkan tenaga secara persisten (terus-menerus).

Singkatnya, mempermudah menyalakan mesin.

Skema rangkaian motor starter di kendaraan beroda empat maupun sepeda motor mirip-mirip saja. Seperti gambar dibawah ini.


Untuk komponen dalam motor starter tipe konvensional , terbagi menjadi beberapa komponen menyerupai berikut.

1. Motor Housing - Rumahan Motor Starter


Motor Housing berfungsi sebagai daerah pemasangan semua komponen motor starter. Selain itu juga berfungsi sebagai pelingdung komponen motor starter. Dibagian depan terdapat juga rumahan gir pinion sebagai pelindung gir dari benda asing.

2. Drive Pinion Gear - Gir Pinion


Drive pinion gear merupakan komponen yang eksklusif bersentuhan dengan flywheel. Fungsi drive pinion gear sendiri ialah untuk meneruskan gaya putar yang dihasilkan oleh motor starter.

Gir pinion ini berukuran jauh lebih kecil dari flywheel dengan tujuan starter sanggup dengan gampang memutar flywheel. Seperti misalnya pada rantai motor, gir depan lebih kecil dari gir belakang.

3. Drive Pinion Clucth - Kopling Gir Pinion


Kehadiran komponen ini sangat penting mengingat putaran flywheel yang cukup kencang. Tentu gir pinion tidak akan kuat, biar saya saja. Rasanya ada yang aneh.

Fungsi drive pinion clucth yakni sebagai pemutus dan penyambung relasi antara gir pinion dengan flywheel dengan cara mendorong gir pinion ke flywheel dan menarik kembali gir pinion dikala mesin sudah menyala.

Pernah merhatikan kalau dikala kita memutar kunci kontak ke arah ON, akan terdengar bunyi kecil "kletek" di bab mesin. Nah disaat itu, gir pinion terhubung dengan flywheel.

Saat memutar kunci ke START, maka starter akan berputar dan mesin menyala. Begitu mesin menyala, drive pinion clucth segera menarik gir pinion.

4. Carbon Brush


Fungsi carbon brush ini sebagai penghantar arus listrik dari komponen membisu ke komponen yang bergerak.

Kenapa carbon brush.?

Bayangkan kalau kita harus menghubungkan arus listrik ke benda yang berputar dengan kabel. Bagaimana jadinya.? Untuk itu dipakai carbon brush sebagai pengganti kabel.

Kelebihan carbon brush ialah sanggup menghantarkan arus listrik tanpa ada percikan api. Makara kondusif digunakan.

Carbon brush terbuat dari materi tembaga tapi sedikit lunak semoga mencegah keausan pada komutator. Namun alasannya lunak, malahan carbon brush yang akan lebih cepat aus dan efeknya mesin akan sulit dihidupkan.

Di motor starter, brush menghantarkan arus listrik dari terminal 50 ke armature coil yang akan berputar melalui komutator.

5. Commutators - Komutator


Fungsi komutator pada motor starter yakni penerus arus listrik dari carbon brush ke kumparan armature. Jika diperhatikan, permukaan komutator berbentuk persegi panjang yang terpisah-pisah.

Tujuannya untuk mencegah arus pendek pada komutator alasannya pada dikala bekerja komutator dialiri arus negatif dan nyata listrik.

6. Armature Coil

Armature coil berfungsi sebagai pembangkit medan magnet yang akan bereaksi dengan kemagnetan field coil untuk membuat gerakan putar.

Armature coil menyerupai sebuah rotor tetapi dililit dengan tembaga. Ukuran tembaga yang melilit lebih besar dari tembaga untuk kumparan pada umumnya sampai membuat ukuran armature coil juga lebih besar.

7. Field Coil


Fungsi field coil pada motor starter yakni sebagai pembangkit medan magnet dikala motor starter bekerja.

Field coil bukan magnet yang bersifat permanen. Field coil hanya akan menjadi magnet kalau dialiri arus listrik dari terminal 50.

Field coil mempunyai bagian-bagian menyerupai :

  1. Pole Core : Inti besi yang berbentuk pipih sebagai daerah melilit kawat tembaga sampai menjadi kumparan
  2. Kumparan : Kawat tembaga yang dililit ke arah tertentu pada pole core. Pole core sendiri terdapat 4 sampai 6 buah di dalam yoke yang saling bekerjasama untuk memperkuat medan magnet
  3. Yoke : Sebagai rumahan daerah field coil dan komponen-komponennya dipasang.
8. Solenoid Starter


Komponen ini sangat gampang ditemukan. Yaitu tabung diatas motor starter. Yaps itu ia solenoid starter.

Solenoid starter pada motor starter bertugas untuk memberi tegangan pada motor starter dan juga menggerakkan drive pinion.

Solenoid starter juga mempunyai 2 komponen seperti.
  1. Hold in Coil : Penghubung arus baterai ke motor utama dan penahan gerakan pull in coil.
  2. Pull in Coil : Terletak dibelakang hold in coil. Sebagai pendorong plunger untuk menggerakkan drive pinion.
Solenoid starter menyerupai mirip field coil dimana ada plat besi yang dililit oleh tembaga semoga menjadi kumparan. Tapi, lilitan pada solenoid starter lebih banyak dan besar supaya pergerakan plunger lebih cepat.

9. Solenoid Plunger


Solenoid plunger berfungsi sebagai penghubung gerakan pull in coil ke drive lever. Solenoid plunger terbuat dari materi yang cukup berpengaruh untuk mengimbangi gerakan pull in coil yang cukup berpengaruh dan cepat.

10. Solenoid Caps


Solenoid Caps atau tutup solenoid ini terletak di depan starter. Selain menjadi penutup, solenoid caps juga menjadi penghubung arus sistem ke actuator motor starter.

11. Actuator Shaft/Drive Lever - Batang penggerak


Komponen ini berfungsi untuk menggerakkan pinion gear dengan prinsip kerja menyerupai pengungkit. Bekerja sama dengan pull in coil dan plunger yang membuat gerakan tarik ataupun dorong.

Mendorong pinion gear keluar dan terhubung dengan flywheel dan menariknya sesudah mesin menyala.

12. Terminal Motor Starter


Terminal motor starter berfungsi sebagai daerah mengalirnya arus listrik dari sumber utama ke motor starter. Pada motor starter terdapat 3 terminal diantaranya sebagai berikut.
  1. Terminal 30 : Terminal yang terhubung eksklusif dengan baterai atau dengan kata lain selalu teraliri arus listrik.
  2. Terminal C : Berfungsi untuk menyalurkan arus utama dari solenoid starter ke motor starter semoga sanggup terjadi putaran dengan cara menguhubungkan arus dari terminal 30 ke terminal 50.
  3. Terminal 50 : Terminal yang terhubung eksklusif dengan rangkaian sistem starter dari kunci kontak. Untuk itu, terminal 50 akan aktif atau mati sesuai hukum kita. Begitu kontak di-onkan, solenoid akan bekerja dan starter siap untuk rock and roll.
Oke, itu ia dari fz ihwal starter. Stay ganteng, semoga bermanfaat.