Mantra Memanggil Angin Versi Orang Jawa
Ketika aku kecil aku ingat satu hal ialah setiap akan bermain layang-layang di tegalan, aku bersama teman-teman sepermainan tidak pernah melewatkan satu ritual kecil untuk mengundang angin sebelum menerbangkan layang-layang.
Ritual itu berupa mengucapkan (menyanyikan?) sebuah mantra ibarat puisi folk-rhyme. Saya masih ingat betul kata perkata dari mantra itu. Beginilah bunyinya :
Cempe, cempe,
Undangna barat gedhe,
Tak opahi duduh tape…
Yang jikalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia akan berbunyi ibarat ini :
Domba kecil, domba kecil,
Panggilkan angin ribut berderai,
Kuupah kamu nanti dengan air tapai…
Seperti halnya mantra lain, pencipta mantra mengundang angin ini pun bersifat anonim, tidak diketahui siapa penciptanya. Hebatnya, mantra demikian berbagai ragamnya dan diwarisi bebuyutan dikalangan kanak-kanak dari generasi yang satu ke generasi berikutnya tanpa banyak perubahan. Makanya, mungkin saja meski berbeda daerah, asal kawasan yang bersangkutan berbahasa Jawa, maka mantra ini pun akan hadir dan eksis dipake oleh tiap-tiap anak yang akan bermain layang-layang.
Bagaimana dengan kawasan Anda?