Ceramah Agama : Pahala Puasa Untuk Siapa?
Oleh : Ustadz Johan Saputra Halim, MHI.
Assalamualaikum Warahmartullah Wabarakatuh
Dalam sebuah hadits yang shohih yang diriwayatkan oleh imam al bukhori, rosulullah SAW pernah bersabda, meriwayatkan dari rabb nya bahwasanya Allah SWT berfirman, "Seluruh amalan anak adam itu, kembalinya untuk mereka. Kecuali puasa, ibadah puasa itu adalah UntukKu, MilikKu, aku sendiri yang akan memberikan imbalannya dan puasa itu adalah perisai". Ini adalah firman allah SWT yang menjelaskan kepada kita betapa besar, betapa luarbiasanya amalan ibadah puasa.
Para Ulama menjelaskan tentang hadits ini, kenapa Allah SWT mengkhususkan penyebutan puasa ? ibadah puasa adalah untuknya, miliknya. Bukankah ibadah sholat juga demikian ? ibadah haji juga demikian ? dan ibadah ibadah yang lainnya, harus kita tunaikan karena Allah SWT dan untuk Allah dan itu semua adalah milik Allah SWT. Kenapa Allah mengkhususkan ibadah puasa saja ? dalam hadits khudsi ini . Pada Ulama diantaranya adalah imam badrudin alkhanafi menjelaskan dalam kitabnya, "Karena, dalam ibadah puasa itu mustahil disusupi oleh ketidakikhlasan, mustahil dihinggapi oleh riya , orang yang benar benar berpuasa dia jujur pada dirinya pada hari itu dia berpuasa, tidak makan dan minum dan menghindarkan sesuatu dari hal yang membatalkan puasa , orang yang benar benar melakukannya, dia benar benar telah mewujudkan keikhlasan kepada Allah SWT dalam ibadahnya, karena mudah saja bagi dia untuk membohongi orang orang, dia makan dan minum tanpa dilihat orang lain kemudian dia tampil dihadapan manusia, tanpa kehilangan anggapan bahwasanya tengah sedang berpuasa ". Sehingga kata Syekh muhammad bin shalih, "Orang yang benar benar berpuasa, dia telah benar benar mewujudkan keikhlasan yang besar sehingga Allah SWT tentu saja akan memberikan ganjaran yang sangat besar atas keikhlasan yang besar tersebut, karena kita tahu besarnya keikhlasan atau besarnya pahala ganjaran dari Allah SWT berbanding lurus dengan besarnya keikhlasan ketika melakukan amalan tersebut".
Demikian, semoga Allah SWT memberikan kita taufik untuk mengikhlaskan niat kita dalam setiap ibadah.
Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh