Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bahaya Tersembunyi Akhir Keseringan Menonton Anime

Bagi kita para otaku maupun wibu, menonton anime ialah hal biasa yang dilakukan setiap hari. Rasanya menonton anime sudah ibarat kebutuhan pokok, bahkan melebihi porsi makan 3 kali sehari 😂. Nah, tapi tahukah kau ?, Bahwa bahwasanya kecanduan menonton anime sanggup membahayakan diri kita dan orang-orang di sekitar kita ?.

 menonton anime ialah hal biasa yang dilakukan setiap hari Bahaya tersembunyi akhir keseringan menonton anime

Daftar isi :

Bahaya menonton anime


Mengapa menonton anime sanggup membahayakan diri sendiri dan orang lain ?. Hal ini sudah terperinci adanya, dikarenakan konten yang terdapat didalam video anime banyak mengandung unsur yang berbahaya. Terutama bagi kalian generasi wibu yang masih belum cukup umur, alias masih bocil 😂.

Untuk lebih jelasnya, berikut bahaya yang diakibatkan dari keseringan menonton anime :

Sering sakit-sakitan


Keseringan menonton anime, apalagi hingga dibela-belain begadang semalaman. Hal ini sanggup berdampak jelek bagi kesehatan, baik itu untuk kesehatan fisik maupun psikis. Yang paling gampang contohnya ibarat sakit mata. Hal ini sudah terbukti adanya, lantaran banyak anak wibu di luar sana yang menderita mata minus (rabun jauh).

Selain itu penyakit lain yang menghantui para wibu yang keseringan menonton anime contohnya ibarat :

1. Demam
2. Anemia
3. Sakit kepala
4. Sakit maag
5. Gagal fokus
6. Emosi labil
7. dan sebagainya..

Emosi labil


Seperti yang tersebut diatas yakni "emosi labil". Setiap kali kita selesai menamatkan menonton anime. Misalnya satu season anime yang berjumlah 12-25 episode. Rasanya hati kita akan menjadi hampa, kadang juga jadi sedih, kadang malah tertawa sendiri ibarat orang asing 😂. Intinya suasana hati jadi tidak menentu, dikarenakan kita terlalu mendalami dan mengkhayati tontonan anime yang ada. Rasanya ibarat ada rasa yang kurang, rasa bersalah lantaran anime yang ditonton sudah tamat.

Selain itu contohnya saat kita menonton anime bergenre romance dan drama. Pastinya hati akan menjadi ngak karuan, dan tiba-tiba terbawa suasana dan jadilah kita menjadi nak yang sadboy / sadgirl. Makara duka dan nangis sendiri tanpa alasannya yang ngak jelas. Begitu juga dengan menonton anime genre komedi dan sejenisnya.

Dan parahnya, saat sedang asik nonton anime dan di suruh orang tua, atau diganggu oleh adik / abang misalnya. Pasti sedikit banyak kau akan menjadi murka dan berontak ngak jelas, enggan meninggalkan posisi nyaman yang ada.

Dalam kasus lain, kalau kau tertangkap tangan nonton anime hentong. Pastinya nama kau sanggup dicoret dari daftar kartu keluarga.

 menonton anime ialah hal biasa yang dilakukan setiap hari Bahaya tersembunyi akhir keseringan menonton anime

Menjadi jones


Menonton anime, apalagi hingga kecanduan dengannya. Dan kau sudah menjadi seorang wibu akut, fanatik dengan anime dan budaya jejepangan. Percaya atau tidak, wibu atau otaku anime yang model begini seringkali susah mendapat pasangan hidup.

Hal ini dikarenakan mereka enggan untuk meninggalkan hobinya tersebut, atau mungkin malah mereka sengaja menjones lantaran sudah terlanjur cinta dengan waifu / husbu 2D yang ada. Dan dalam kasus yang ngenes, para jones atau jomblo ngenes yang kebetulan juga seorang wibu. Mereka sama sekali tidak sanggup bergaul dan berbaur dengan orang lain, apalagi didalam menyapa dan berhadapan dengan lawan jenis, Makara gemetaran ngak jelas. Hal ini juga yang mengakibatkan mereka menjadi jones.

Baca juga :

8 Alasan kenapa wibu banyak dibenci orang
Fakta tersembunyi dibalik wibu dan otaku
Pertanyaan seputar kehidupan para wibu

Menjadi nijikon


Seorang Nijikon, atau "orang-orang yang menyayangi abjad 2D layaknya seorang kekasih". Anggap saja mudahnya wibu garis keras yang setia pada waifu dan husbandonya. Hal ini juga cukup berbahaya bagi keberlangsungan hidup mereka.

Kasus model begini banyak terjadi di jepang sana. Bahkan ada saja seorang nijikon yang menjomblo seumur hidup demi waifu / husbunya. Parahnya ada juga yang menikahi abjad anime atau game yang mereka suka. Sampai-sampai bulan madu dengan bantal peluk bergambar waifu/husbu (dakimakura) 😫.

Menjadi Halu dan Chuunibyou


Sindrom kelas 8 atau yang lebih sering dikenal dengan istilah chunibyo. Hal ini sudah menjadi lumrah dikalangan para wibu dan otaku anime. Banyak dari mereka yang terpengaruh tontonan anime, sehingga banyak mengkhayal, jadi halu dan ngechuuni seolah mempunyai kekuatan super yang tidak dimiliki oleh orang lain.

Mereka seringkali berdelusi dengan khayalan mereka sendiri, membangun dongeng dan dunia mereka sendiri. Tanpa memperdulikan orang-orang yang ada di sekeliling mereka.

Menjadi kuper


Istilah Kuper yang merupakan kependekan dari "kurang pergaulan", atau istilah modernnya yakni anak nolep. Para wibu dan otaku yang sudah kecanduan nonton anime seringkali mengalami problem yang satu ini.

 menonton anime ialah hal biasa yang dilakukan setiap hari Bahaya tersembunyi akhir keseringan menonton anime

Mereka mengurung diri didalam rumah, menghabiskan waktu untuk menonton anime, tidak memperdulikan pergaulan di dunia kasatmata dan selalu asik sendiri dengan hobi nonton anime dan mainan sosmed. Mereka pada kesudahannya akan menjadi beban bagi orang-orang di sekitarnya. Menjadi anak yang kuper / nolep yang tidak sanggup berbaur, bergaul dengan lingkungan dan orang-orang disekelilingnya.

Terpengaruh ajaran negatif


Didalam anime banyak sekali ajaran negatif yang sama sekali tidak sesuai dengan hukum agama, norma maupun budaya kita. Sebut saja dengan adanya dewa-dewi atau tuhan-tuhanan yang ada di banyak sekali serial anime. Hubungan antar lawan jenis yang kelewat batas, banyaknya fans service, dan sebagainya.

Kesemuanya sanggup membelokkan atau melencengkan ajaran orang yang menonton anime tersebut. Apalagi kalau yang menonton anime masih anak kecil, pastinya semua konten yang ada didalam anime tidak sanggup mereka saring dan ditelan mentah-mentah begitu saja. Sehingga ajaran mereka menjadi kacau balau.

Dan lebih parah lagi kalau mereka sudah kecanduan nonton anime kucingpoi dkk. Tentunya ajaran polos mereka akan segera sirna. Dan ujung-ujungnya niscaya terjebak dilingkaran setan yang ada 😒.

Nah, ibarat itulah kiranya bahayanya keseringan menonton anime tanpa batasan yang jelas. Saran saya sih sederhana, "nonton anime boleh saja, tapi perlu diingat perhatikan genre, porsi waktu menonton, dan juga ingat semua hanyalah fiktif belaka 😂".
Sumber https://wibu-elit.blogspot.com/