Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ntc (Negative Temperature Coefisien) Pengertian Dan Aplikasi


Pengertian termistor NTC
NTC (Negative Temperature Coefisien) yakni resistor dengan koefisien temperatur negatif yang sangat tinggi. Termistor jenis ini dibentuk dari oksida dari kelompok elemen transisi besi ( contohnya FE2O3, NiO CoO dan bahan NTC yang lain).




NTC (Negative Coefisien Temperature)
Oksida – oksida ini memiliki resistivitas yang sangat tinggi dalam zat murni, tetapi sanggup ditransformasikan kedalam semi konduktor dengan jalan menambahkan sedikit ion – ion lain yang valensinya berbeda. Harga nominal biasanya ditetapkan pada temperatur 25 oC. Perubahan resistansi yang diakibatkan oleh non linieritasnya ditunjukkan dalam bentuk diagram resistansi dengan temperatur, menyerupai yang ditunjukkan pada gambar berikut ini.
Bentuk fisik NTC
Simbol NTC
Grafik nilai tahanan NTC akhir suhu

Karakteristik NTC (Negative Coefisien Temperature)
Bilamana memungkinkan untuk menemukan termistor NTCuntuk memenuhi seluruh harga NTC yang dibutuhkan, kadang – kadang jauh lebih hemat kalau beberapa NTC digabung atau diadaptasikan harga-harga resistansi yang sudah ada dalam rangkaian dengan salah satu atau lebih termistor NTC yang kita punyai.
Kadang-kadang, dengan menambah resistor seri dan paralel dengan NTC, dan kita sanggup memperoleh harga termistor NTC standart yang kita perlukan. Seandainya tidak sanggup maka kita perlu mencari type termistor NTC khusus yang kita butuhkan.
Makara seandainya dari seluruh kombinasi resistor yang telah kita lakukan kita tidak mendapat harga NTC standart yang kita butuhkan, maka dalam hal ini kita perlu mencari NTC sesuai dengan spesifikasi yang kita butuhkan. Dalam suatu rangkaian dimana terdapat suatu NTC, maka rangkaian resistor komplemen seringkali banyak manfaatnya.
Contoh berikut ini akan memperlihatkan dan menjelaskan suatu hasil kombinasi antara NTC dengan resistor biasa .Anggap saja kini kita sedang membutuhkan termistor NTC dengan harga yang berkisar antara 50Ω pada 30 oC dan 10 Ωpada 100 oC . Tentunya type standart yang memiliki karakteristik demikian tidak terdapat dalam aktivitas kita . Sekalipun demikian , kita tak perlu cemas alasannya yakni problem ini sanggup kita atasi dengan satu buah NTC standart dan dua buah resistansi biasa .
Seandainya kini yang terdapat sebuah NTC dengan tahanan hirau taacuh sebesar 130 Ω, kemudian coba kita pasang dengan kombinasi seri dan paralel dengan sebuah resistor biasa sebesar 6 dan resistor lain sebesar 95 , menyerupai yang ditunjukkan dalam gambar berikut.
Rangkaian Karakteristik Deviasi NTC
Dari kombinasi ini , kebutuhan kita akan resistansi pada temperatur 30 oC dan pada temperatur 100 oC akan sanggup terpenuhi .
Untuk lebih jelasnya coba bandingkan gambar grafik NTC standart dengan kurva hasil kombinasi NTC standart dengan dua buah resistansi biasa pada gambar diatas.
Suatu pembiasaan dari kombinasi ini harus dihitung pada setiap kejadian. Tentunya perlu diingat bahwa kombinasi dari koefisien temperatur akan selalu lebih kecil daripada yang tercantum untuk harga NTC itu sendiri kalau dipasang sendirian, Kejadian ini sanggup dilihat dengan positif pada gambar dibawah.
Grafik resistansi fungsi temperatur
Dalam gambar diatas sanggup kita lihat grafik dari perubahan resistansi akhir perubahan temperatur untuk banyak sekali harga dari kombinasi dalam seri dan paralel .
Gambar diatas merupakan grafik temperatur dengan resistansi dari hasil kombinasi seri – paralel sebuah NTC dengan resistor biasa. NTC intinya dipakai untuk pengaturan dan penggukuran. NTC dengan variasi resistansi yang sangat tinggi dalam tempat temperatur yang agak terbatas, intinya dipakai sebagai “Threshold detector“.

Rangkaian Aplikasi NTC
Pada gambar di bawah ini. diperlihatkan beberapa tumpuan pemakaian dari termistor tersebut.
NTC Untuk membatasi Arus Puncak Saat Start
NTC sebagai Pengukur Temperatur
Namun jangan memakai termistor – termistor dengan cara memasang paralel untuk mendapat disipasi panas yang lebih tinggi. Karena salah satu termistor sanggup terpanasi dan mengalir padanya seluruh arus, sedangkan yang lain tetap dingin.
Jangan memakai termistor tanpa pelindung dalam cairan yang sanggup mengalirkan arus listrik atau dalam gas – gas yang keras, alasannya yakni hal ini sanggup merusak karakteristik termistor NTC.
Untuk penggukuran temperatur, janganlah memakai tegangan yang terlalu tinggi pada termistor NTC alasannya yakni ia sanggup terlampau panas dan kesudahannya hasil pembacaan tidak benar. Konstanta disipasi yakni suatu indikasi untuk pemakaian daya maksimun yang diperbolehkan untuk NTC.
Mengukur NTC
Mengukur NTC dengan multimeter bertujuan untuk mengetahui kondisi baik tidaknya NTC tersebut. NTC yang masih dalam kondisi baik dan sanggup dipakai yakni NTC yang sanggup merspon perubahan suhu dengan menawarkan perubahan resistansi pada kedua terminal NTC tersebut. Berikut cara mengukur NTC dengan multimeter

Cara Mengukur NTC Dengan Multimeter
Atur atau posisikan multimeter sebagai Ohm meter
Hubungkan kedua terminal NTC dengan probe multimeter
Amati jarum atau display pada multimeter harus menunjuk suatu nilai resistansi sesuai nilai yang tertera pada NTC tersebut (misal 10 KOhm)
Berikan perubahan suhu pada multimeter dengan benda panas menyerupai solder pada body NTC, amati perubahan resistansinya. NTC yang baik maka akan menawarkan respon perubahan nilai resistansi yang ditunjukan multimeter akan turun kurang dari 10 KOhm sampai beberapa Ohm.
Apabila pada langkah 3 tersebut multimeter menunjuk pada 0 Ohm dengan kondisi pada suhu ruangan maka NTC tersebut rusak (short circuit) dan apabila multi meter tidak menunjuk atau jarum tidak bergerak maka NTC tersebut rusak dengan kondisi open circuit. Kemudian apabila pada langkah 4 multimeter tidak menawarkan respon perubahan resistansi pada ketika NTC diberikan perubahan suhu maka NTC rusak dan tidak layak pakai.