Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Resistor, Karakteristik, Nilai Dan Fungsinya


  • Pengertian Resistor

Resistor adalah komponen elektronik yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi fatwa listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika. Sebagaimana fungsi resistoryang sesuai namanya bersifat resistif dan termasuk salah satu komponen elektronik dalam kategori komponen pasif. Satuan atau nilai resistansi suatu resistor di sebut Ohm dan dilambangkan dengan simbol Omega (Ω). Sesuai aturan Ohm bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Selain nilai resistansinya (Ohm) resistorjuga mempunyai nilai yang lain ibarat nilai toleransi dan kapasitas daya yang bisa dilewatkannya. Semua nilai yang berkaitan dengan resistor tersebut penting untuk diketahui dalam perancangan suatu rangkaian elektronika oleh sebab itu pabrikan resistor selalu mencantumkan dalam kemasan resistor tersebut.
  • Simbol Resistor

Berikut adalah simbol resistor dalam bentukgambar ynag sering dipakai dalam suatu desain rangkaian elektronika.












Resistor dalam suatu teori dan penulisan formula yang bekerjasama dengan resistor disimbolkan dengan abjad “R”. Kemudian pada desain denah elektronik resistor tetap disimbolkan dengan abjad “R”, resistor variabel disimbolkan dengan abjad “VR” dan untuk resistorjenis potensiometer ada yang disimbolkan dengan abjad “VR” dan “POT”.
Kapasitas daya pada resistor merupakan nilai daya maksimum yang bisa dilewatkan oleh resistor tersebut. Nilai kapasitas daya resistor ini sanggup dikenali dari ukuran fisik resistor dan goresan pena kapasitas daya dalamsatuan Watt untuk resistor dengan kemasan fisik besar. Menentukan kapasitas daya resistor ini penting dilakukan untuk menghindari resistor rusak sebab terjadi kelebihan daya yang mengalir sehingga resistor terbakar dan sebagai bentuk efisiensi biaya dan daerah dalam pembuatan rangkaian elektronika.
  • Nilai Toleransi Resistor

Toleransi resistor merupakan perubahan nilai resistansi dari nilai yang tercantum pada tubuh resistor yang masih diperbolehkan dan dinyatakan resistor dalam kondisi baik. Toleransi resistor merupakan salah satu perubahan karakteristik resistor yang terjadi akhir operasional resistor tersebut. Nilai torleransi resistor ini ada beberapa macam yaitu resistor dengan toleransi kerusakan 1% (resistor 1%), resistor dengan toleransi kesalahan 2% (resistor2%), resistor dengan toleransi kesalahan 5% (resistor 5%) dan resistor dengan toleransi 10% (resistor 10%).
Nilai toleransi resistor ini selalu dicantumkan di kemasan resistor dengan isyarat warna maupun isyarat huruf. Sebagai pola resistor dengan toleransi 5% maka dituliskan dengan isyarat warna pada cincin ke 4 warna emas atau dengan isyarat abjad J pada resistor dengan fisik kemasan besar. Resistor yang banyak dijual dipasaran pada umumnya resistor 5% dan resistor 1%.
  • Jenis-Jenis Resistor

Berdasarkan jenis dan materi yang dipakai untuk membuat resistor dibedakan menjadi resistor kawat, resistor arang dan resistor oksida logam atau resistor metal film.
  • Resistor Kawat (Wirewound Resistor)

Resistor kawat atau wirewound resistor merupakan resistor yang dibentuk dengan bahat kawat yang dililitkan. Sehingga nilai resistansiresistor ditentukan dari panjangnya kawat yang dililitkan. Resistor jenis ini pada umumnya dibentuk dengan kapasitas daya yang besar
  • Resistor Arang (Carbon Resistor)


Resistor arang atau resistor karbon merupakan resistor yang dibentuk dengan materi utama batang arang atau karbon. Resistor karbon ini merupakan resistor yang banyak dipakai dan banyak diperjual belikan. Dipasaran resistor jenis ini sanggup kita jumpai dengan kapasitas daya 1/16 Watt, 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1 Watt, 2 Watt dan 3 Watt.
  • Resistor Oksida Logam (Metal Film Resistor)


Resistor oksida logam atau lebih dikenal dengan nama resistor metal film merupakan resistor yang dibuah dengan materi utama oksida logam yang mempunyai karakteristik lebih baik. Resistor metal film ini sanggup ditemui dengan nilai tolerasni 1% dan 2%. Bentuk fisik resistor metal film ini ibarat denganresistor kabon hanya beda warna dan jumlah cicin warna yang dipakai dalam evaluasi resistor tersebut. Sama ibarat resistorkarbon, resistor metal film ini juga diproduksi dalam beberapa kapasitas daya yaitu 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt. Resistor metal film ini banyak dipakai untuk keperluan pengukuran, perangkat industri dan perangkat militer.

Kemudian menurut nilai resistansinya resistor dibedakan menjadi 2 jenis yaitu resistor tetap (Fixed Resistor) dan resistor tidak tetap (Variable Resistor)
  • Resistor Tetap(Fixed Resistor)

Resistor tetap merupakan resistor yang nilai resistansinya tidap sanggup diubah atau tetap. Resistor jenis ini biasa dipakai dalam rangkaian elektronik sebagai pembatas arus dalam suatu rangkaian elektronika. Resistor tetap sanggup kita temui dalam beberpa jenis, ibarat :
  1. Metal Film Resistor
  2. Metal Oxide Resistor
  3. Carbon Film Resistor
  4. Ceramic Encased Wirewound
  5. Economy Wirewound
  6. Zero Ohm Jumper Wire
  7. S I P Resistor Network

  • Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor)

Resistor tidak tetap atau variable resistor terdiridari 2 tipe yaitu :
Pontensiometer, tipe variable resistor yang sanggup diatur nilai resistansinya secara pribadi dikarenakan telah dilengkapi dengan tuas kontrol. Potensiometer terdiri dari 2 jenis yaitu Potensiometer Linier dan Potensiometer Logaritmis
Trimer Potensiometer, yaitu tipe variable resistor yang membutuhkan alat bantu (obeng) dalam mengatur nilai resistansinya. Pada umumnya resistor jenis ini disebut dengan istilah “Trimer Potensiometer atau VR”
Thermistor, yaitu tipe resistor variable yangnilairesistansinya akan berubah mengikuti suhu disekitar resistor. Thermistor terdiri dari 2 jenis yaitu NTC dan PTC. Untuk lebih detilnya thermistor akan dibahas dalam artikel yang lain.
LDR (Light Depending Resistor), yaitu tipe resistor variabel yang nilai resistansinya akan berubah mengikuti cahaya yang diterima oleh LDR tersebut.
Jenis-jenis resistor tetap dan variable diatas akan dibahas lebih detil dalam artikel yang lain.
  • Menghitung Nilai Resistor

Nilai resistor sanggup diketahui dengan isyarat warna dan isyarat abjad pada resistor. Resistor dengan nilai resistansi ditentukan dengan isyarat warna sanggup ditemukan pada resistor tetap dengan kapasitas daya rendah, sedangkan nilai resistor yang ditentukan dengan isyarat abjad sanggup ditemui pada resistor tetap daaya besar dan resistor variable.
  • Kode Warna Resistor

Cicin warna yang terdapat pada resistor terdiri dari 4 ring 5 dan 6 ring warna. Dari cicin warna yang terdapat dari suatu resistor tersebut mempunyai arti dan nilai dimana nilai resistansi resistor dengan isyarat warna yaitu :

Resistor Dengan 4 Cincin Kode Warna
Maka cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit angka, dan cincin isyarat warna ke 3 merupakan faktor pengali kemudian cincin isyarat warnake 4 mengambarkan nilai toleransi resistor.
Resistor Dengan 5 Cincin Kode Warna
Maka cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit angka, dan cincin isyarat warna ke 4 merupakan faktor pengali kemudian cincin isyarat warna ke 5 mengambarkan nilai toleransi resistor.
Resistor Dengan 6 Cincin Warna
Resistor dengan 6 cicin warna pada prinsipnya sama dengan resistor dengan 5 cincin warna dalam memilih nilai resistansinya. Cincin ke 6 memilih coefisien temperatur yaitu temperatur maksimum yang diijinkan untuk resistor tersebut.
  • Kode Huruf Resistor

Resistor dengan isyarat abjad sanggup kita baca nilai resistansinya dengan gampang karenanilia resistansi dituliskan secara langsung. Pad umumnya resistor yang dituliskan dengan isyarat abjad mempunyai urutan penulisan kapasitas daya, nilai resistansi dan toleransi resistor. Kode abjad dipakai untuk penulisan nilai resistansi dan toleransi resistor.

Kode Huruf Untuk Nilai Resistansi :
R, berarti x1 (Ohm)
K, berarti x1000 (KOhm)
M, berarti x 1000000 (MOhm)
Kode Huruf Untuk Nilai Toleransi :
F, untuk toleransi 1%
G, untuk toleransi 2%
J, untuk toleransi 5%
K, untuk toleransi 10%
M, untuk toleransi 20%
Dalam memilih suatu resistor dalam suatu rangkaian elektronik yang harus diingat selain memilih nilai resistansinya ialah menentukankan kapasitas daya dan toleransinya. Hal ini berkaitan dengan harga jual resistor dipasaran dan luas area yang diharapkan dalam meletakan resistor pada rangkaian elektronika. Untuk jenis-jenis resistor keperluan khusus dan resistor dengan karakteristik khusus akan dibahas dalam artikel lain.