Scr (Silicon Controlled Rectifier) Penjelasan
Pengertian SCR (silicon controlled rectifier)
SCR (silicon controlled rectifier) merupakan salah satu jenis thyristor dengan 3 buah pin yaitu Anoda, Katoda dan Gate. Untuk membuat SCR menjadi ON ialah dengan memberi arus trigger lapisan P yang akrab dengan katoda. Yaitu dengan menciptakan kaki gate pada thyristor PNPN menyerupai pada gambar dibawah. Karena letaknya yang akrab dengan katoda, sanggup juga pin gate ini disebut pin gate katoda (cathode gate). Konstruksi SCR dan simbol SCR digambarkan menyerupai gambar berikut.
SCR (Silicon Controlled Rectifier)
Konstruksi Dan Simbol SCR (Silicon Controlled Rectifier)
Melalui kaki (pin) gate tersebut memungkinkan komponen ini di trigger menjadi ON, yaitu dengan memberi arus gate. Ternyata dengan memberi arus gate Ig yang semakin besar sanggup menurunkan tegangan breakover (Vbo) sebuah SCR. Dimana tegangan ini ialah tegangan minimum yang diharapkan SCR untuk menjadi ON. Sampai pada suatu besar arus gate tertentu, ternyata akan sangat gampang menciptakan SCR menjadi ON. Bahkan dengan tegangan forward yang kecil sekalipun. Misalnya 1 volt saja atau lebih kecil lagi.
Karakteristik SCR (Silicon Controlled Rectifier)
Kurva tegangan dan arus dari sebuah SCR ialah menyerupai yang ada pada gambar berikut.
Karakteristik Arus Dan Tegangan SCR
Pada gambar tertera tegangan breakover Vbo, yang bila tegangan forward SCR mencapai titik ini, maka SCR akan ON. Lebih penting lagi ialah arus Ig yang sanggup mengakibatkan tegangan Vbo turun menjadi lebih kecil. Pada gambar ditunjukkan beberapa arus Ig dan korelasinya terhadap tegangan breakover. Pada datasheet SCR, arus trigger gate ini sering ditulis dengan notasi IGT (gate trigger current). Pada gambar ada ditunjukkan juga arus Ih yaitu arus holding yang mempertahankan SCR tetap ON. Makara biar SCR tetap ON maka arus forward dari anoda menuju katoda harus berada di atas parameter ini.
Sejauh ini yang dikemukakan ialah bagaimana menciptakan SCR menjadi ON. Pada kenyataannya, sekali SCR mencapai keadaan ON maka selamanya akan ON, walaupun tegangan gate dilepas atau di short ke katoda. Satu-satunya cara untuk menciptakan SCR menjadi OFF ialah dengan menciptakan arus anoda-katoda turun dibawah arus Ih (holding current). Pada gambar-5 kurva I-V SCR, bila arus forward berada dibawah titik Ih, maka SCR kembali pada keadaan OFF. Berapa besar arus holding ini, umumnya ada di dalam datasheet SCR.
Cara menciptakan SCR menjadi OFF tersebut ialah sama saja dengan menurunkan tegangan anoda-katoda ke titik nol. Karena inilah SCR atau thyristor pada umumnya tidak cocok dipakai untuk aplikasi DC. Komponen ini lebih banyak dipakai untuk aplikasi-aplikasi tegangan AC, dimana SCR sanggup OFF pada dikala gelombang tegangan AC berada di titik nol.
Ada satu parameter penting lain dari SCR, yaitu VGT. Parameter ini ialah tegangan trigger pada gate yang menyebabkab SCR ON. Kalau dilihat dari model thyristor menyerupai pada gambar sebelumny diatas, tegangan ini ialah tegangan Vbe pada transistor Q2. VGT seperti halnya Vbe, besarnya kira-kira 0.7 volt. Seperti rujukan rangkaian gambar dibawah ini sebuah SCR diketahui mempunyai IGT = 10 mA dan VGT = 0.7 volt. Maka sanggup dihitung tegangan Vin yang diharapkan biar SCR ini ON ialah sebesar :
Vin = Vr + VGT
Vin = IGT(R) + VGT = 4.9 volt
Vin = IGT(R) + VGT = 4.9 volt
Rangkaian Bias Tegangan SCR (Silicon Controlled Rectifier)