Siapa Sahabat Terbaik Kita
Sahabatku yang baik hatinya, semoga Allah memperlihatkan kesuksesan kepada kita,selagi muda selagi orang bau tanah masih ada tentunya kita merasa sangatlah bahagia kalau kita hidup berdikari tanpa membebani pikiran orangtua kita. Pernah terpikir dibenak saya SIAPA SAHABAT TERBAIK KITA pada kesempatan kali ini saya akan membuatkan cara SIAPA SAHABAT TERBAIK KITA .
“Dan bersabarlah kau bersama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan senja dengan mengharap Ridha-Nya. Dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka lantaran mengharapkan embel-embel kehidupan dunia ini. Dan janganlah kau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan yaitu keadaannya itu melewati batas” (Al-Kahfi: 28).
Dari ibnu Abbas r.a. Menceritakan bahwa Rosulullah pernah ditanya, Wahai Rosulullah manakah diantara kawan-kawan kami yang terbaik?
Beliau menjawab, ;
“Seseorang yang dengan melihatnya mengingatkan kalian kepada Alloh,
Dengan perkataannya bertambah amal kebaikan kalian,
Dan amal-amalnya mengingatkan kalian kepada akherat. “.
“Permisalan sobat yang baik dan sobat yang jelek menyerupai seorang penjual minyak wangi dan seorang cendekia besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau dapat membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapat anyir harum darinya. Sedangkan cendekia besi, dapat jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapat anyir asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)
Mari kita semua tafakur siapa sahabat terdekat kita, lantaran akan sangat mensugesti hati dan sikap kita kebaikan seseorang dapat dilihat dari temannya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengakibatkan sobat sebagai patokan terhadapa baik dan buruknya agama seseorang. Oleh lantaran itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepada kita biar menentukan sobat dalam bergaul. Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Agama Seseorang sesuai dengan agama sobat dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi sobat dekatnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927)
Semoga setiap hari,menit,detik yang kita jalani menjadi amal soleh.
“Dan bersabarlah kau bersama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan senja dengan mengharap Ridha-Nya. Dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka lantaran mengharapkan embel-embel kehidupan dunia ini. Dan janganlah kau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan yaitu keadaannya itu melewati batas” (Al-Kahfi: 28).
Dari ibnu Abbas r.a. Menceritakan bahwa Rosulullah pernah ditanya, Wahai Rosulullah manakah diantara kawan-kawan kami yang terbaik?
Beliau menjawab, ;
“Seseorang yang dengan melihatnya mengingatkan kalian kepada Alloh,
Dengan perkataannya bertambah amal kebaikan kalian,
Dan amal-amalnya mengingatkan kalian kepada akherat. “.
( HR. Abu Ya’la)
“Permisalan sobat yang baik dan sobat yang jelek menyerupai seorang penjual minyak wangi dan seorang cendekia besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau dapat membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapat anyir harum darinya. Sedangkan cendekia besi, dapat jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapat anyir asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)
Mari kita semua tafakur siapa sahabat terdekat kita, lantaran akan sangat mensugesti hati dan sikap kita kebaikan seseorang dapat dilihat dari temannya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengakibatkan sobat sebagai patokan terhadapa baik dan buruknya agama seseorang. Oleh lantaran itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepada kita biar menentukan sobat dalam bergaul. Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Agama Seseorang sesuai dengan agama sobat dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi sobat dekatnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927)
Semoga setiap hari,menit,detik yang kita jalani menjadi amal soleh.