Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Karya Tulis Ilmiah Wacana Sampah

Contoh Karya Tulis Ilmiah Tentang Sampah - Kali ini kami akan sampaikan disini buat anda semua yang ingin membuat karya iliah wacana sampah sehingga anda akan mengerti wacana hal yang pertama harus di lakukan sehingga apa yang anda inginkan tercapai untuk bisa memperlihatkan karya tulis ilmiah yang baik dan benar nantinya sobat.

Oya kami juga sudah memperlihatkan karya tulis ilmiah yang lainya yang bisa anda dapatkan juga disini. Contoh  Karya Tulis Ilmiah Bahaya Merokok yang sudah kami sampaikan sehingga anda bisa membuat yang mana ancaman merokok atau wacana sampah tersebut sobat.

Dibawah ini yaitu Contoh Karya Tulis Ilmiah Tentang Sampah yang dikala ini kami sampaikan di blog teladan surat dan proposal, untuk bisa anda ketahui juga wacana ancaman sampah oke.


 Karya Ilmiah Tentang Sampah

KATA PENGANTAR

       Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa lantaran berkat dan rahmat-Nya sehingga kami bisa menuntaskan karya ilmiah ini yang berjudul “PENGOLAHAN SAMPAH”.Karya ilmiah ini di susun sebagai salah satu kiprah mata pelajaran biologi.

      Aktifitas insan dalam memanfaatkan alam selalu meninggalkan sisa yang dianggapnya sudah tidak mempunyai kegunaan lagi sehingga diperlakukannya sebagai barang buangan yang disebut sampah. Sampah secara sederhana diartikan sebagai sampah organik dan anorganik yang dibuang oleh masyarakat dari aneka macam lokasi di suatu daerah. Sumber sampah umumnya berasal dari perumahan dan pasar.

       Pengelolaan sampah diantaranya sanggup dimanfaatkan menjadi pupuk cair organik yang didalamnya terkandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman, perbaikan struktur tanah dan zat yang sanggup mengurangi basil yang merugikan dalam tanah. Pupuk organik biasanya tidak meninggalkan residu / sisa dalam tumbuhan sehingga hasil tumbuhan akan kondusif bila dikonsumsi.

       Dalam penyusunan karya ilmiah,ini kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuankami. Namun sebagai insan biasakami tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi tekhnik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian kami berusaha sebisa mungkin menuntaskan karya ilmiah meskipun tersusun sangat sederhana.

      Demikian semoga karya tulis ini sanggup bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Kami mengharapkan saran serta kritik dari aneka macam pihak yang bersifat membangun.
                                                                                                                                                            
                                                                                                                                                              Penulis
                                                                                                                                                              Juni,2012



DAFTAR ISI
Kata pengantar
 ............................……………………………………….............……………………………………….i    
Daftar isi
…………………………………………………………….............……………………………………..ii

Bab 1 Pendahulua.………………………………………..............…………………………….……….1
     1.1 Latar Belakang
Masalah………………………………………….……………...........………….………………………1
        1.2 Identifikasi
Masalah……………….……………………………………………...........…….………………………1
        1.3 Rumusan
Masalah……………………………….…………………………...........……….………………………2
        1.4 Tujuan
Penelitian………………………...…………………………………..........….………………………….2
        1.5 Manfaat
Penelitian…………………………………...………………………..........….………………………….2
BAB 2 Pembahasan………………..……………………………..........………………………………..3
        1.1 Pengertian
Sampah………………………………...………………………………………..........…………………3
        1.2 Jenis-jenis
Sampah………………………………………..............……………………..........…………………….3
        1.3 Prinsip pengolahan
sampah……………………………………………………………...........…..........…………………….5
        1.4 Pengolahan
Sampah………………………………………………………..………………..........………………….6
        1.5 Cara Pengolahan
Sampah…………………………………………………………...………………….........…………….8
Bab 3 Penutup……………………………………………………………………........………………10
        1.1 Kesimpulan……………………....……………………………………….......………………10
        1.2 Saran……………………………………….……………………………………........……………….10
Daftar Pustaka…………………………………….……………………………………........………………..11


BAB I
PENDAHULUAN
1.1            Latar Belakang Masalah
Kebersihan pangkal kesehatan, kata-kata ini sudah tidak asing  bagi kita.Di suatu lingkungn sekoah seringkali sebuah sekolah mengalami permasalahan wacana kebersihan.Hal ini di sebabkan oleh para siswa yang membuang sampah sembarangan.

Sampah merupakan problem yang dihadapi hampir seluruh Negara di dunia. Tidak hanya di Negara-negara berkembang, tetapi juga di Negara-negara maju, sampah selalu menjadi masalah. Rata-rata setiap harinya kota-kota besar di Indonesia menghasilkan puluhan ton sampah. Sampah-sampah itu diangkut oleh truk-truk khusus dan dibuang atau ditumpuk begitu saja di tempat yang sudah disediakan tanpa diapa-apakan lagi. Dari hari ke hari sampah itu terus menumpuk dan terjadilah bukit sampah ibarat yang sering kita lihat.

Sampah yang menumpuk itu, sudah tentu akan mengganggu penduduk di sekitarnya. Selain baunya yang tidak sedap, sampah sering dihinggapi lalat. Dan juga sanggup mendatangkan wabah penyakit. Walaupun terbukti sampah itu sanggup merugikan, tetapi ada sisi manfaatnya. Hal ini lantaran selain sanggup mendatangkan peristiwa bagi masyarakat, sampah juga sanggup diubah menjadi barang yang bermanfaat. Kemanfaatan sampah ini tidak terlepas dari penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menanganinya.

1.2             Identifikasi Masalah
menurut latar belakang di atas,maka sanggup di identifikasikan problem sebagai berikut :
1.Bagaimana cara mengatasi sampah di sekitar kita ?
2. Bagaimana cara mengelola sampah tersebut ?
3. Bagaimana biar sampah tersebut sanggup di manfaatkan dalam kehidupa sehari-hari ?

1.3             Rumusan Masalah
Dari identifikasi problem di atas,di rumuskan suatu problem yang akan di bahas dalam kary ilmiah ini yaitu :
Bagaimana cara penanggulangan sampah di sekitar kita serta cara pengelolaan sampah tersebut  biar sanggup bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

1.4            Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan hal yang hendak di capai dalam pedoman untuk melaksanakan suatu kegiatan yang telah di rumuskan.Adapun tujuan di adakannya penelitian ini yaitu :
1.Untuk membangkitkan kesadaran kita untuk tidak membuang sampah sembarangan.
2. Untuk memperlihatkan pengarahan bahwa membuang sampah pada tempatnya itu sangat penting.
4. Untuk mengetahui dampak sampah dalam kehidupan sehari-hari.
5. Untuk mengetahui jenis-jenis sampah
7. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan wacana sampah
8. Untuk mengetahui cara mengolah sampah
9. Mencoba menganalisis dan memecahkan problem wacana sampah.

1.5           Manfaat Penelitian
1.Penelitian ini sanggup membuka wawasan kita wacana kondisi lingkungan di sekitar kita.
2.Menambah pengetahuan bagi peneliti dan pembaca serta memperkenalkan manfaat pengolahan                                                                    
   Sampah.
3.Hasil penelitian ini di harapkan menjadi sumbangan ba siswa mengenai latar belakang pengolahan    
  Sampah.


BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian sampah
Sampah yaitu barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa digunakan kalau dikelola dengan mekanisme yang benar.Menurut kamus istilah lingkungan,sampah yaitu materi yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemkaian barang rusak atau bercatat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau di tolak atau buangan.Sedangkan kata bapak Dr.Tandjung,M.sc,sampah yaitu sesuatu yang tidak mempunyai kegunaan lagi,di buang oleh pemiliknya atau pemakai semula.

Penumpukan sampah disebabkan oleh beberapa factor, diantaranya yaitu volume sampah yang sangat besar sehingga malebihi kapasitas daya tampung tempat pembuangan sampah simpulan (TPA), pengelolaan sampah dirasakan tidak memperlihatkan dampak kasatmata kepada lingkungan, dan kuranganya dukungan kebijakan dari pemerintah, terutama dalam memanfaatkan produk sampingan dari sampah yang mengakibatkan tertumpuknya produk tersebut di tempat pembuangan simpulan (TPA).

Permasalahan sampah merupakan hal yang krusial. Bahkan, sanggup diartikan sebagai problem kultural lantaran dampaknya mengenai aneka macam sisi kehidupan, terutama di kota besar. Berdasarkan perkiraan,volume sampah yang di hasilkan oleh insan rata-rata sekitar 0,5 kg/perkapita/hari,sehingga untuk kota besar ibarat Jakarta yang mempunyai penduduk sekitar 10 juta orang menghasilkan sampah sekitar 5000 ton/hari. Bila tidak cepat ditangani secara benar, maka kota-kota besar tersebut akan karam dalam timbunan sampah berbarengan dengan segala dampak negatif yang ditimbulkannya ibarat pencemaran air, udara, tanah, dan sumber penyakit.

Pada pengolahan sampah tidak ada teknologi tanpa meninggalkan sisa. Oleh lantaran itu, pengolahan sampah membutuhkan lahan sebagai tempat pembuangan simpulan (TPA).
Sampah sebagai barang yang mempunyai nilai tidak seharusnya diperlakukan sebagai barang yang menjijikan, melainkan harus sanggup dimanfaatkan sebagai materi mentah atau materi yang mempunyai kegunaan lainnya.Pengolahan sampah harus dilakukan dengan efisien dan efektif, yaitu sedekat mungkin dengan sumbernya, ibarat RT/RW, sekolah, rumah tangga sehingga jumlah sampah sanggup dikurangi.

Pengelolaan sampah diantaranya sanggup dimanfaatkan menjadi pupuk cair organik yang didalamnya terkandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman, perbaikan struktur tanah dan zat yang sanggup mengurangi basil yang merugikan dalam tanah. Pupuk organik biasanya tidak meninggalkan residu / sisa dalam tumbuhan sehingga hasil tumbuhan akan kondusif bila dikonsumsi.

2.Jenis –jenis sampah
a.Berdasarkan sumbernya
   1. Sampah alam          
      Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami,seperti halnya daun-daunan kering di hutan yang terurai menjaditanah . Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini sanggup menjadi masalah, contohnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.
  
2.Sampah manusia
    Sampah insan yaitu istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, ibarat feses dan urin. Sampah insan sanggup menjadi ancaman serius bagi kesehatan lantaran sanggup digunakan sebagai vektor(sarana perkembangan) penyakit yang disebabkanvirus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika insan yaitu pengurangan penularan penyakit melalui sampah insan dengan cara hidup yang higenis dansanitasi. Termasuk didalamnya yaitu perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah insan sanggup dikurangi dan digunakan ulang contohnya melalui sistem urinoir tanpa air.

3.Sampah konsumsi
    Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan kata lain yaitu sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini yaitu sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.

b.Berdasarkan sifatnya
   1.Sampah organic (degradable)
     Sampah Organik, yaitu sampah yang gampang membusuk ibarat sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini sanggup diolah lebih lanjut menjadi kompos.

    2.Sampah anorganik (undegradable)
    Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak gampang membusuk, ibarat plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini sanggup dijadikan sampah komersil atau sampah yang laris dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang sanggup dijual yaitu plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.

c.Berdasarkan bentuknya
     1.Sampah padat
Sampah yaitu materi baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang. Menurut bentuknya sampah sanggup dibagi sebagai:
Sampah padat yaitu segala materi buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, ibarat sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya.

Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka sanggup dibagi lagi menjadi:

1. Biodegradable: yaitu sampah yang sanggup diuraikan secara tepat oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.

2. Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi: 
  •  Recyclable: sampah yang sanggup diolah dan digunakan kembali lantaran mempunyai nilai secara ekonomi ibarat plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
  • Non-recyclable: sampah yang tidak mempunyai nilai ekonomi dan tidak sanggup diolah atau diubah kembali ibarat tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.
 
        2.Sampah cair
Sampah cair yaitu materi cairan yang telah digunakan dan tidak dibutuhkan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
  • Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya.
  • Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.

        Sampah sanggup berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah sanggup dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.

Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar tiba dari kegiatan industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), contohnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira ibarat dengan jumlah konsumsi.
untuk mencegah sampah cair yaitu pabrik pabrik tidak membuang limbah sembarangan contohnya membuang ke selokan.

3.Prinsip pengolahan sampah
Berikut yaitu prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 4M, yaitu:

a.Mengurangi (Reduce)
Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita memakai material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.

b.Menggunakan kembali (Reuse)
Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa digunakan kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, buang (bahasa Inggris: disposable).

c.Mendaur ulang (Recycle)
Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak mempunyai kegunaan didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi dikala ini sudah banyak industri tidak resmi (bahasa Inggris: informal) dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.

d.Mengganti (Replace)
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa digunakan sekali dengan barang yang lebih tahan lama.

4.Pengolahan Sampah
Alternatif Pengelolaan Sampah :
Untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu dilakukan alternatif-alternatif pengelolaan. Landfill bukan merupakan alternatif yang sesuai, lantaran landfill tidak berkelanjutan dan menjadikan problem lingkungan. Malahan alternatif-alternatif tersebut harus bisa menangani semua permasalahan pembuangan sampah dengan cara mendaur-ulang semua limbah yang dibuang kembali ke ekonomi masyarakat atau ke alam, sehingga sanggup mengurangi tekanan terhadap sumberdaya alam. Untuk mencapai hal tersebut, ada tiga asumsi dalam pengelolaan sampah yang harus diganti dengan tiga prinsip–prinsip baru. Daripada mengasumsikan bahwa masyarakat akan menghasilkan jumlah sampah yang terus meningkat, minimisasi sampah harus dijadikan prioritas utama.

Sampah yang dibuang harus dipilah, sehingga tiap kepingan sanggup dikomposkan atau didaur-ulang secara optimal, daripada dibuang ke sistem pembuangan limbah yang tercampur ibarat yang ada dikala ini. Dan industri-industri harus mendesain ulang produk-produk mereka untuk memudahkan proses daur-ulang produk tersebut. Prinsip ini berlaku untuk semua jenis dan alur sampah.

Pembuangan sampah yang tercampur merusak dan mengurangi nilai dari material yang mungkin masih bisa dimanfaatkan lagi. Bahan-bahan organik sanggup mengkontaminasi/ mencemari bahan-bahan yang mungkin masih bisa di daur-ulang dan racun sanggup menghancurkan kegunaan dari keduanya. Sebagai tambahan, suatu porsi peningkatan alur limbah yang berasal dari produk-produk sintetis dan produk-produk yang tidak dirancang untuk gampang didaur-ulang; perlu dirancang ulang biar sesuai dengan sistem daur-ulang atau tahapan pembatalan penggunaan.

Program-program sampah kota harus diubahsuaikan dengan kondisi setempat biar berhasil, dan mustahil dibentuk sama dengan kota lainnya. Terutama program-program di negara-negara berkembang seharusnya tidak begitu saja mengikuti pola acara yang telah berhasil dilakukan di negara-negara maju, mengingat perbedaan kondisi-kondisi fisik, ekonomi, aturan dan budaya. Khususnya sektor informal (tukang sampah atau pemulung) merupakan suatu komponen penting dalam sistem penanganan sampah yang ada dikala ini, dan peningkatan kinerja mereka harus menjadi komponen utama dalam sistem penanganan sampah di negara berkembang. Salah satu teladan sukses yaitu zabbaleen di Kairo, yang telah berhasil membuat suatu sistem pengumpulan dan daur-ulang sampah yang bisa mengubah/memanfaatkan 85 persen sampah yang terkumpul dan mempekerjakan 40,000 orang.

Secara umum, di negara Utara atau di negara Selatan, sistem untuk penanganan sampah organik merupakan komponen-komponen terpenting dari suatu sistem penanganan sampah kota. Sampah-sampah organik seharusnya dijadikan kompos, vermi-kompos (pengomposan dengan cacing) atau dijadikan kuliner ternak untuk mengembalikan nutirisi-nutrisi yang ada ke tanah. Hal ini menjamin bahwa bahan-bahan yang masih bisa didaur-ulang tidak terkontaminasi, yang juga merupakan kunci hemat dari suatu alternatif pemanfaatan sampah. Daur-ulang sampah membuat lebih banyak pekerjaan per ton sampah dibandingkan dengan kegiatan lain, dan menghasilkan suatu aliran material yang sanggup mensuplai industri.
Melalui proses dekomposisi terjadi proses daur ulang unsur hara secara alamiah. Hara yang terkandung dalam materi atau benda-benda organik yang telah mati, dengan derma mikroba (jasad renik), ibarat basil dan jamur, akan terurai menjadi hara yang lebih sederhana dengan derma insan maka produk kesudahannya yaitu kompos (compost).

Setiap materi organik, bahan-bahan hayati yang telah mati, akan mengalami proses dekomposisi atau pelapukan. Daun-daun yang gugur ke tanah, batang atau ranting yang patah, bangkai hewan, kotoran hewan, sisa makanan, dan lain sebagainya, semuanya akan mengalami proses dekomposisi kemudian hancur menjadi ibarat tanah berwarna coklat-kehitaman. Wujudnya semula tidak dikenal lagi. Melalui proses dekomposisi terjadi proses daur ulang unsur hara secara alamiah. Hara yang terkandung dalam materi atau benda-benda organik yang telah mati, dengan derma mikroba (jasad renik), ibarat basil dan jamur, akan terurai menjadi hara yang lebih sederhana dengan derma insan maka produk kesudahannya yaitu kompos (compost).

Pengomposan didefinisikan sebagai proses biokimiawi yang melibatkan jasad renik sebagai agensia (perantara) yang merombak materi organik menjadi materi yang ibarat dengan humus. Hasil perombakan tersebut disebut kompos. Kompos biasanya dimanfaatkan sebagai pupuk dan pembenah tanah.
Kompos dan pengomposan (composting) sudah dikenal semenjak berabad-abad yang lalu. Berbagai sumber mencatat bahwa penggunaan kompos sebagai pupuk telah dimulai semenjak 1000 tahun sebelum Nabi Musa. Tercatat juga bahwa pada zaman Kerajaan Babylonia dan kekaisaran China, kompos dan teknologi pengomposan sudah berkembang cukup pesat.

Namun demikian, perkembangan teknologi industri telah membuat ketergantungan pertanian terhadap pupuk kimia buatan pabrik sehingga membuat orang melupakan kompos. Padahal kompos mempunyai keunggulan-keunggulan lain yang tidak sanggup digantikan oleh pupuk kimiawi, yaitu kompos mampu:(1)Mengurangi kepekatan dan kepadatan tanah sehingga memudahkan perkembangan akar dan kemampuannya dalam peresapan hara.(2)Meningkatkan kemampuan tanah dalam mengikat air sehingga tanah sanggup menyimpan air lebih ama dan mencegah terjadinya kekeringan pada tanah.(3)Menahan abrasi tanah sehingga mengurangi pembersihan hara.(4)Menciptakan kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan jasad penghuni tanah ibarat cacing dan mikroba tanah yang sangat mempunyai kegunaan bagi kesuburan tanah.

5.Cara pengolahan sampah
             Pengolahan sampah erat kaitannya dengan masyarakat lantaran dari sampah tersebut akan hidup mikroorganisme penyebab penyakit(bakteri,pathogen) jadi sampah harus betul-betul sanggup diolah biar tidak menjadikan masalah. Pengolahan sampah mencakup pengumpulan, pengangkutan, hingga pemusnahan.

Cara pengolahan sampah yaitu sebagai berikut:

1. Pengumpulan dan pengangkutan
    Pengumpulan dan pengangkutan sampah yaitu tanggung jawab msing-masing rumah tangga / institusi penghasil sampah harus membangun tempat pembuangan dan pengumpulan sampah, lal diangkat keTSP(tempat pembuangan sementara, kemudian ketempat pembuangan akhir).

2.Pemusnahan dan pengolahan
    Pemusnahan dan pengolahan sampah padat sanggup dilakukan dengan aneka macam cara antara lain :
1.Ditanam( land fill),yaitu membuat lubang didalam tanah kemudian ditimbun dalam tanah.
2.Dibakar(incineration) yaitu memperabukan sampah dalam incinerator.
3.Dijadikan pupuk contohnya kotoran binatang dikumpulkan menjadi pupuk kompos.
Berikut yaitu salah satu teladan pengolahan sampah yang sanggup di manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai berikut :

Daur ulang Kaleng Bekas   

Anda tentu sering merasa pusing bagaimana memanfaatkan barang bekas, ibarat kaleng susu, roti, atau yang lainnya. Anda tidak harus eksklusif membuangnya. Dengan sedikit kreativitas dan ketekunan, anda pun sanggup membuat sesuatu yang lebih bermanfaat darinya. Anda pun sanggup memanfaatkannya untuk sanggup digunakan sebagai wadah pensil, tempat sampah, tempat cucian atau lainnya.

Bahan-bahan yang dibutuhkan yaitu : kaleng bekas, cat berwarna putih, pensil atau pulpen, cat akrilik. Hal pertama yang harus anda siapkan yaitu kaleng bekas sebagai materi utama untuk sanggup dimanfaatkan kembali. Ambil kaleng bekas, kemudian dicuci hingga bersih, baik kepingan dalam maupun kepingan luarnya. Hal ini dimaksudkan untuk menghilangkan kotoran, baik berupa bekas makanan, minyak atau pun debu yang melekat pada kaleng yang akan digunakan. Setelah kaleng dibersihkan, kemudian dikeringkan biar sanggup dilakukan proses selanjutnya.

Setelah kaleng higienis dan kering, kemudian dilakukan proses pelapisan kaleng dengan memakai cat berwarna putih. Warna putih dipilih lantaran warna ini netral sehingga proses pengecatan warna selanjutnya akan lebih gampang dan hasilnya pun menjadi maksimal serta sekaligus untuk melapisi brand dari kaleng yang digunakan.

Setelah kaleng dilapisi warna putih, kemudian dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. Tahap selanjutnya yaitu dengan melukis kaleng dengan memakai pensil atau pulpen. Pola gambar yaitu sesuai dengan selera anda. Anda sanggup membuat gambar hewan, bunga, pemandangan, tokoh kartun, angka, huruf, atau pola ajaib yang anda sukai. Setelah pola tergambar pada kaleng, anda sanggup mengecatnya dengan memakai cat akrilik. Warna untuk tiap motif pun sesuai dengan kesukaan anda. Namun, bila anda mendaur ulang kaleng untuk anak anda, anda sanggup memakai warna cerah dan ‘ngejreng’ lantaran bawah umur suka sekali bila barang mereka.

Karena ini yaitu proses daur ulang dan dan dibentuk secara ‘handmade’ maka hasilnya pun spesial. Tidak ada yang sama. Ini yaitu salah satu kelebihan membuat pola sendiri. Bila anda mengajak anak anda untuk mendaur ulang kaleng bekas di rumah, ini akan membantu merangsang kreativitas anak anda. Dan mereka pun akan besar hati dengan hasil karya mereka sendiri. So, manfaatkan kaleng bekas di rumah anda. Dan anda pun sanggup berkreasi dengannya.


BAB 3
PENUTUP
1.Kesimpulan
             Sampah yaitu barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa digunakan kalau dikelola dengan mekanisme yang benar.
Jenis-jenis sampah sanggup di bagi menjadi 4 yaitu :

Ø Berdasarkan sumbernya ibarat :
a.Sampah alam
b.Sampah manusia
c. Sampah konsumsi
Ø Berdasarkan sifatnya ibarat :
a.Sampah organic(degradable)
b.Sampah anorganik(undegradable)
Ø Berdasarkan bentuknya ibarat :
a.Sampah padat
b.Sampah cair

             prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah di kenal juga dengan nama 4M yaitu : mengurangi,menggunakan kembali,mendaur ulang,dan mengganti.

             Cara pengolahan sampah sanggup di mulai dari pengumpulan dan pengangkutan serta pemusnahan dn pengolahan.

2.Saran
Cara pengendalian sampah yang paling sederhana yaitu dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu dibutuhkan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan, walaupun kadang harus dihadapkan pada mitos tertentu. Peraturan yang tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan lantaran bila tidak maka para perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya.


DAFTAR PUSTAKA
Alberts,B.et al.Biologi Molekuler Sel,Edisi ke dua,1994,Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta,1994.
Hhtp://id.wikipedia.org/wiki/kebersihan
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=10187
http://www.google.com

Bagimana dengan isu yang kami sampaikan wacana Contoh Karya Tulis Ilmiah Tentang Sampah yang ada diatas? kalau anda menyukai anda tinggal copy paste saja wacana Karya Tulis Ilmiah Tentang Sampah yang kami sampaikan diatas tersebut.Sehingga ada tinggal edit sesuaikan dengan pengetahuan anda ya heheh..Terima kasih banyak atas kunjungan anda di blog kami ini dan jangan lupa selalu ketahui disini dimana kami akan memperlihatkan banyak sekali wacana karya tulis ilmiah yang lainya disini, sehingga anda tidak akan ketinggalan untuk mengetahui karya ilmiah yang lainya oke.