Pengalaman Memburu Beasiswa Bpp-Dn (Budi-Dn)
Begitu banyak beasiswa yang ditawarkan oleh negara, tapi nyatanya pemburu beasiswa juga lebih banyak dari itu. Berikut yaitu pengalaman seorang peserta beasiswa BPP-DN (sekarang BUDI-DN) tahun 2013 yang gres saja lulus tahun 2016. Ya, BPP-DN atau Beasiswa Pendidikan PascaSarjana – Dalam Negeri yang dikeluarkan oleh Dirjen Dikti yaitu beasiswa yang paling banyak diburu selain beasiswa LPDP. Beasiswa ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya insan Indonesia ke jenjang yang lebih tinggi minimal magister. Maka tidak heran, BPP-DN sangat populer di kalangan para pencari beasiswa pascasarjana.
Baca Juga : Siapa yang Pantas Mendapatkan Beasiswa?
BPP-DN terbagi dalam tiga kategori yaitu kategori dosen, calon dosen, dan tenaga kependidikan. Pengalaman di bawah ini yaitu pengalaman peserta beasiswa BPP-DN calon dosen. (T=tanya, J=jawab).
T : Mengapa Anda menentukan BPP-DN sebagai salah satu pemberi beasiswa, padahal aneka macam beasiswa tersebar di negara kita?
J : Jujur, saya disuruh dan saya nggak tau jikalau negara kita mengatakan banyak beasiswa. Kaprikornus ceritanya waktu itu saya bekerja jadi ghost writer bersama abang tingkat saya waktu S1, terus beliau tawarin beasiswa. Dulu namanya BU katanya beasiswa unggulan. Dulu sempet nggak mau sekolah lagi, ya ngapain pusing-pusing belajar. Tapi sehabis dikasih tau jikalau ternyata sebagai peserta beasiswa dikasih uang juga diluar dari uang kuliah dengan nomina yang uwow ya saya mau deh. Jadi, sebenernya niat saya bukan kuliahnya, tapi uangnya hehehe.
- T : Apakah Anda sudah tau jikalau BPP-DN itu punya saudara kembar yaitu BPP-LN?
- J : Tau, sebab sehabis saya dikasih tau soal BPP-DN ini, saya pribadi browsing.
- T : Apakah tidak tergiur untuk menentukan yang luar negeri?
- J : Tergiur sih, cuma ya orang renta ngelarang, nggak boleh jauh-jauh. Daftar BPP-DN aja saya debat dulu sama ayah saya.
- T : Setelah menentukan beasiswa di dalam negeri, apa yang selanjutnya Anda lakukan?
- J : Pilih jurusan. Dulu saya kuliah di Pendidikan Bahasa Inggris UPI Bandung. Saya konsultasi sama abang tingkat saya itu. Dulu beliau jurusan sastra, kini beliau ambil pendidikan. Nah, saya malah pengen masuk sastra. Tapi katanya, lebih baik pendidikan supaya linier nanti di penempatannya.
- T : Bagaimana prosedur registrasi BPP-DN yang sudah Anda lakukan?
- J : Daftarnya online. Ini yang saya suka. Daftarnya simpel banget. Cuma perlu masuk ke laman beasiswa.dikti.go.id/bppdn isi saja apa yang perlu diisi. Seingat saya dulu, yang diisi cuma nama, domisili, pilihan dosen, calon dosen, atau tenaga kependidikan ya saya pilih calon dosen tanpa homebase, universitas tujuan kuliah, dan 2 universitas pilihan tujuan mengabdi nantinya. Kalau tidak salah cuma itu. Kemudian submit dan udah deh. Tinggal menunggu deadline dan kita bisa cetak kertasnya buat daftar di universitas tujuan kuliah nantinya.
- T : Tadi maksudnya menentukan calon dosen tanpa homebase itu bagaimana?
- J : Saya kan belum pernah mengajar dan tidak sedang mengajar jadi saya pilih calon dosen dengan tidak meng-klik homebase. Teman saya, ada yang udah ngajar di sekolah tinggi, tapi beliau belum diangkat jadi dosen, jadi beliau klik calon dosen dengan meng-klik homebase. Artinya beliau punya homebase yang lalu ditulis di situ, jadi beliau nggak perlu menentukan universitas tujuan mengabdi nantinya. Artinya, sehabis lulus beliau niscaya balik lagi ke perguruan itu.
- T : Setelah Anda cetak bukti daftar beasiswa, selanjutnya apa yang Anda lakukan?
- J : Melakukan tes di universitas tujuan kuliah. Kalau saya di UPI Bandung sebab jurusan yang saya inginkan yang cantik ada di UPI Bandung. Tesnya dua kali, tes tulis dan wawancara. Setelah itu berdoa sebanyak-banyaknya aja.
- T : Apakah di situ Anda sudah diterima beasiswa?
- J : Belum. Nah itu beliau yang gambling lagi. Kaprikornus saya gres tau jikalau ternyata pengumuman peserta beasiswa itu di bulan September, sehabis saya daftar beasiswa. Kaprikornus maksudnya begini, saya daftar sekitar bulan Maret atau April gitu lupa, saya tes sekitar bulan Mei, Juli saya udah keterima lulus tes S2, saya bayar dulu sambil harap-harap cemas takut nggak keterima beasiswa sebab jikalau nggak keterima beasiswa saya mau sekolah cuma sesemester aja maklum nggak bisa kuliah hehehe. Apalagi dulu sempet temen ngajak kuliah di Malang aja, sebab selain cantik juga bisa dapet kesempatan lebih besar buat dapet beasiswa. Alasannya ya sebab saya bukan domisili di Malang. Katanya pemerintah memprioritaskan pendaftar yang bukan domisili di universitas daerah kuliahnya. Tapi hasilnya terpatahkan, sebab sehabis saya bayar kuliah di bulan Juli itu, ya saya kuliah deh. Kemudian, sekitar bulan September ada pengumuman dan Alhamdulillah lulus beasiswa. Temen-temen dari luar Jawa udah was-was aja takut nggak keterima sebab mereka harus hidup di Bandung. Akhirnya penantian pencairan beasiswa tiba juga di bulan November yeeeeaaaaahhhhh dan kami bisa makan lagi hehehe.
- T : Pembiayaan yang dipenuhi apa saja?
- J : Semuanya. Saya dan temen-temen cuma duduk dan kuliah aja sempurna waktu. Urusan SPP sudah ditarik dari pemerintah ke BNI, jadi yang ditransfer dari pemerintah itu murni buat hidup. Tapi, ya ada tapinya. Saya termasuk orang yang kuliahnya “molor” ya. BPP-DN cuma membiayai hingga 4 semester, sehabis itu ya udah saya bayar sendiri lagi. Untung masih ada sisa uang beasiswa. Mungkin sebab awalnya niat saya buat memburu uang ya hehehe jadi uangnya harus saya balikin. Temen saya yang sebelumnya ngajak kuliah di Malang, malah beliau nggak dapet transferan di semester ke-4 sebab beliau udah lulus duluan. Ya begitulah.
- T : Apakah ada komentar mengenai BPP-DN ini?
- J : BPP-DN ini sangat bermanfaat untuk kelangsungan hidup orang-orang yang ingin melanjutkan sekolah lebih tinggi tapi nggak bisa buat bayarnya menyerupai saya. Pendidikan kini mahal jadi banyak orang mikir berkali-kali buat sekolah. Tapi ya memang negara kita ternyata mengatakan banyak beasiswa, mulai dari beasiswa pemerintah hingga swasta. Dan saya ya membodoh-bodohi diri sendiri, kenapa saya nggak dari dulu cari-cari beasiswa. Oiya, akan lebih baik jikalau pengumuman keterima atau tidaknya beasiswa lebih duluan daripada keterima lulus belajarnya agar nggak was-was. Dan ya jikalau bisa sih awal semester gitu pencairannya hehehe sebab yang saya rasakan pencairan untuk angkatan saya itu ya bulan November dan Maret.
- T : Boleh berikan tips dan trik untuk mendapat beasiswa ini?
- J : Kayaknya jikalau tips dan trik nggak ada deh sebab saya juga nggak tau ini diseleksinya menyerupai apa. Soalnya pendaftarannya saja online. Tapi jikalau mau cari beasiswa lain, ya yang niscaya pahami dan penuhi persyaratan administrasinya dulu.
- T : Apakah Anda berencana sekolah lagi? Dengan beasiswa?
- J : Pasti dong. Dosen titelnya S2 buat apa? Harus lebih tinggi lagi dong. Apalagi kini perihal dosen minimal S3 udah diberlakukan. Dan saya niscaya ambil beasiswa ya daripada uangnya dikorupsi sama orang lain hehehe.
- T : Sudah ada planning melanjutkan ke mana dengan beasiswa apa?
- J : Ya, sudah. Melanjutkan ke luar negeri antara Australia atau Amerika dengan beasiswa LPDP sebab sangat menggiurkan hehehe. Doain ya.
- T : Baik, terima kasih sharing-nya.
- J : Sama-sama. Semoga sukses.