Ingin Kuliah Tapi Ga Ada Biaya? Ini Solusinya
Awal tahun 2017, masyarakat dikejutkan dengan sebuah rapat koordinasi pendidikan 2017 dimana hasil rapat tersebut yaitu pemberlakuan pembayaran SPP di awal tahun pelajaran atau pertengahan 2017. Ya, SPP is back menyusul naiknya harga cabe yang melambung tinggi. Rakyat kecil menjerit, harga-harga melejit. Pemerintah galau, kenaikan harga tak sanggup dihalau. Harga-harga kebutuhan hidup sehari-hari naik semakin tinggi sehingga memperlihatkan pengaruh yang cukup signifikan pula dalam banyak sekali hal. Salah satunya yaitu pendidikan. Mungkinkah SPP diberlakukan kembali alasannya yaitu harga cabe naik? Hmmm etahlah. Yang pasti, Indonesia yaitu negara mahal.
Di Indonesia, pendidikan menjadi salah satu bidang yang mematok harga yang tinggi. Padahal, negara lain menyerupai Swedia dan sejumlah negara di Eropa membebaskan biaya pendidikan bagi siapa saja yang ingin bersekolah. Ada yang membebaskan biaya pendidikan hingga jenjang sekolah menengah atas. Ada pula yang membebaskan biaya pendidikan hingga jenjang universitas. Jangan salah, meskipun pendidikan di sana gratis atau murah, kualitas pengajar di sana tidak ada yang murahan. Bandingkan dengan negara tercinta kita, Indonesia, biaya pendidikan melambung tinggi tapi kualitas pengajar tak setinggi mata kaki. Mengapa? Hal ini dikarenakan kurangnya perhatian pemerintah kepada para pengajar. Benarkah? Tunggu dulu, mungkin itu dulu. Sekarang tidak lagi.
Dulu, mungkin iya pemerintah kurang memperlihatkan perhatian terhadap kesejahteraan pengajar. Gaji yang minim, kemudahan yang kurang memadai, dan gaji yang sering tertunda (bagi honorer) menciptakan para pengajar menyerupai enggan untuk mengajar secara serius apalagi untuk meningkatkan kualitasnya. Hal tersebut terjadi kemungkinan dikarenakan oleh fokus pemerintah yang lebih menitikberatkan pada ekonomi dan politik bangsa, sehingga pendidikan sedikit terabaikan.
Sekarang, tampaknya hal tersebut bisa terpatahkan dengan proposal beasiswa yang begitu melimpah bagi siapapun yang ingin meningkatkan kualitasnya sebagai pengajar atau pelajar. Hal ini terjadi kemungkinan besar alasannya yaitu banyaknya pihak yang menyampaikan bahwa kesejahteraan pengajar kurang terperhatikan sehingga pemerintah semakin hari semakin jor-jor-an untuk memperlihatkan layanan peningkatan kualitas pendidikan melalui beasiswa. Selain itu, alasan para pelajar yang kurang bisa lebih menentukan putus sekolah dan membantu orang bau tanah mencari sesuap nasi menjadi salah satu alasan pemerintah dan swasta memperlihatkan beasiswa.
Baca Juga : Siapa yang Pantas Mendapatkan Beasiswa?
Sebut saja beasiswa bidikmisi, beasiswa pascasarjana BUDI, beasiswa LPDP, beasiswa PPA, beasiswa Bank Indonesia, beasiswa pertolongan mahasiswa, beasiawa dari sejumlah yayasan, beasiswa dari pemerintah daerah, atau beasiswa swasta. Selain itu, untuk kategori pelajar menyerupai SD, SMP, Sekolah Menengan Atas dan sederajat, dan santri yang sederajat bisa memanfaatkan beasiswa dari kementrian Keagamaan untuk santri, beasiswa ELS Foundation, beasiswa Dataprint, beasiswa Pertamina, beasiswa Ciptadent, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Jika dulu, pemerintah hanya memperlihatkan beasiswa parsial atau beasiswa yang menutupi biaya sekolah saja, sekarang, banyak sekali beasiswa yang juga bisa menutup biaya hidup si peserta beasiswa. Bahkan, ada pula beasiswa yang bisa menutup biaya hidup dua orang anggota keluarganya. Hal ini dikarenakan semoga para pengajar bisa fokus untuk meningkatkan kualitas mengajar mereka tanpa harus mengkhawatirkan biaya pendidikan yang mahal.
Yang perlu dilakukan yaitu melek teknologi. Hal ini dikarenakan kebanyakan gosip mengenai beasiswa ini akan tersebar melalui jejaring internet yang cepat semoga setiap orang bisa mengaksesnya dengan gampang mulai dari daftar persyaratan mengajukan beasiswa hingga waktu penandatanganan kontrak beasiswa. Persyaratan beasiswa pun tidaklah sulit. Biasanya persyaratan beasiswa terdiri dari syarat manajemen dan wawancara. Untuk syarat administrasi, tidak ada cara lain selain Anda harus bisa rapi dalam mempersiapkan sejumlah berkas yang diminta oleh pihak pemberi beasiswa.