Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Belajar Rumus Excel Lengkap Untuk Pemula


Belajar rumus pada aplikasi Microsoft Office Excel sebetulnya gampang-gampang susah, alasannya pada dikala memakai aplikasi pengolah data tersebut kau dituntut untuk memahami fungsi dari rumus serta sanggup menerapkan pada lembar kerja kamu, oleh alasannya itu selagi masih sekolah atau yang masih kuliah alangkah baiknya anda mencar ilmu untuk memahami fingsi dari rumus Microsoft Offiice Excel ini, alasannya niscaya di setiap perkantoran memakai aplikasi ini untuk mengelola data yang mereka miliki.


Yang Harus anda ketahui Operasi dasar dari Microsoft Office Excel ialah menyerupai matematika pada umumnya yang memakai operasi perkalian, pembagian, penjumlahan pengurangan, atupun operasi yang memakai logika sebagai pemecah duduk kasus yang ada.


PENTING ! :

  • Gunakan simbol sama dengan ( = ) untuk memasukan rumus pada cell yang akan diisi rumus.
  • Setiap simbol pemisah cell pada excel tidak semua sama, untuk versi Microsoft Office 2013 manggunakan simbol titik koma ( ; ) sedangkan untuk versi yang dibawahnya biasanya memakai simbol koma ( , ) untuk memisahkan cell pada dikala memakai rumus.
  • Setiap Rumus harus dibuka dengan kurung buka '(' dan harus diakhiri kurung tutup ')'

Tips : 

untuk memasukan cell yang berdekatan atau saling berderetan, anda hanya cukup meng blok setiap cell yang akan dimasukan pada rumus anda, contoh :

Simbol operasi dasar perhitungan pada Excel :



Pada gambar diatas sanggup disimpulkan bahwa simbol pada operasi perhitungan matematika yang sering kita gunakan sedikit berbeda pada excel ini, ingat! jangan hingga anda salah memakai simbol operasi perhitungan ini, tentunya tidak akan berhasil.


Rumus dasar yang harus anda kuasai:



1. SUM ( Operasi Penjumlahan )


Perhatikan Gambar diatas!
Rumus yang digunakan untuk memulai operasi penjumlahan ialah SUM yang harus diawali simbol "=" untuk memulainya, dan anda tinggal memasukan cell mana saja yang akan dijumlahkan, kemudian tekan enter bila sudah selesai.
Contoh : =SUM(G7:H7) Pada contoh diatas, sanggup saya jelaskan bahwa ada operasi penjumlahan, dan cell yang akan dijumlahkan yaitu Bilangan  1 yang ada di cell G7 dengan Bilangan 2 yang ada di cell H7.


2. AVERAGE ( Mencari Rata - Rata ) 



Untuk mencari nilai rata-rata juga cukup mudah, alasannya sama saja menyerupai operasi penjumlahan,
gunakan rumus AVERAGE untuk sanggup menemukan nilai rata-rata dalam beberapa bilangan,
pada contoh diatas sanggup kita simpulkan nilai rata-rata dari semua nilai yang ada pada tabel yang sesuai dengan nama siswa yang ada, dengan memakai rumus =AVERAGE(F7:H7) untuk mencari nilai rata-rata dari murid yang berjulukan Amat.


3. MIN ( Mencari Nilai Terkecil )



Pada gambar diatas sanggup dilihat sebuah fungsi MIN sanggup digunakan untuk mencari Nilai Terkecil dalam Kolom Total Biaya Bongkar & Muat, gunakan rumus =MIN(bilangan yang akan dianalisis)
pada contoh diatas mencari nilai terkecil dari total bongkar & muat menghasilkan Rp. 675.000 karena itu memang nilai terkecil dari semua Nilai yang ada pada kolom Total Biaya Bongkar & Muat.
Sampai disini mungkin anda sanggup memahami dengan mudah.




4. MAX ( Mencari Nilai Terbesar )




Untuk mencari nilai terbesar yang ada sanggup dilihat pada gambar diatas, dalam penerapan sama saja dengan rumus mencari nilai terkecil, yang membedakan hanya MAX saja.
Dari gambar diatas sanggup kita ketahui bahwa untuk mencari data Total Biaya Bongkar dan Muat pada tabel memang memakai rumus =MAX(J4:J13)  karena memang data yang diambil berada di kolom J dan dari baris ke-4 hingga baris ke-13 yang akan digunakan.


5. IF ( Logika Jika )


Bentuk   =IF(logical_test;value_if_true;value_if_false)

  • =IF(kondisi;aksi-jika benar;aksi-jika salah)
Cara Baca
  • (Jika x = n;maka y; bila tidak maka z)
  • n = kondisi

Rumus ini memang sedikit sulit alasannya memainkan logika anda, nanmun anda harus sanggup menguasai atau memahami rumus ini, jangan takut untuk mencar ilmu dan terus belajar. Perhatikan contoh dibawah ini !




Keterangan : Jika besarya nilai diatas atau sama dengan 50 maka dinyatakan Lulus, dan bila besarnya nilai dibawah 49, maka keterangan akan menyatakan Tidak Lulus.

Pada contoh soal diatas sanggup kita tulis di kolom keterangan  memakai rumus IF, bila anda belum tahu cara penulisannya, silahkan lihat diatas, fahami dengan seksama fungsi ini bagaimana harus dituliskan dengan benar, kita sanggup mengisi kolom KETERANGAN yaitu dengan...

=IF(F12>=50;"Lulus";"Tidak Lulus")

Penjelasan : 

  • Didalam rumus IF perintah yang dimasukan ada 3, yaitu kondisi, pernyataan bila benar, dan pernyataan bila salah.
  • Pada contoh diatas kita akan menciptakan pernyataan bahwa besarnya nilai yang diatas atau sama dengan 40 akan dinyatakan Lulus, sedangkan bila besarnya nilai dibawah 49 maka dinyatakan Tidak Lulus.
  • Kondisi ditunjukan pada font yang saya beri warna merah, disitu dituliskan F12>=50 dibaca, Jika Cell F12 (Kolom Nilai ) bernilai lebih besar (>) atau sama dengan  (=) 50. Akhiri dengan tanda titik koma (;) Maka akan dilanjutkan ke pernyataan Jika Bernilai Benar.
  • Pernyataan bila berilai Benar ditunjukan pada font yang berwarna Biru , pada peulisan rumus diatas saya tuliskan pernyataan "Lulus" karena memang pernyataan yang seharusnya bila benar nilai tersebut diatas atau sama dengan 50 maka mendapat keterangan Lulus, sehabis itu sanggup dilanjutkan ke pernyataan apabila salah atau tidak sesuai.
  • Pernyataan bila bernilai Salah saya tuliskan pada font yang berwarna Hijau , pada pernyataan yang bernilai salah, saya mengisi dengan "Tidak Lulus" alasannya memang bila nilai tersebut tidak memenuhi kriteria yaitu harus diatas atau sama dengan 50 maka akan dinyatakan Tidak Lulus.
  • Penting! jangan Lupa gunakan tanda kutip ("  ") setiap ingin memasukan Teks didalam rumus microsoft excel, bila tidak itu akan berakibat fatal, kecuali bila anda memasukan angka, maka tidak perlu memakai tanda kutip.


6. IF Bertingkat ( Menggunakan lebih dari 1 rumus IF )

Untuk penggunaan rumus IF Majemuk atau Bertingkat ini biasanya digunakan pada suatu kondisi yang mempunyai lebih dari 2 atau lebih kondisi dan menimbulkan lebih dari 2 pernyataan, alasannya pada IF Bertingkat ini harus mempunyai kondisi yang lebih dari 2, maka penrnyataan nya pun akan lebih dari 2, untuk lebih jelasnyya anda sanggup memperhtikan contoh berikut ini.

Contoh : 

Tabel nilai siswa serta keterangan berdasarkan nilai yang telah ditetapkan.

Keterangan tabel dibawah :

  • Jika nilai antara 61-100 maka akan dinyatakan "Lulus"
  • Jika nilai antara 50-60 maka akan dinyatakan "Hampir Lulus"
  • dan Jika nilai antara 0-49 maka akan dinyatakan "Tidak Lulus"





Penjelasan :
Pada contoh tabel diatas, mempunyai pernyataan sebanyak 3 serta juga mempunyai 3 kondisi yang akan memutuskan bagaimana pernyataan itu akan dikeluarkan. pada contoh tabel diatas, kita sanggup memakai rumus If beragam dan cara penulisan rumus IF beragam yang benar berdasarkan  contoh diatas ialah menyerupai berikut :


Pada rumus diatas ialah menyerupai ini : 
=IF(F32>=61;"Lulus";IF(F32>;46;"Hampir Lulus";"Tidak Lulus"))
  • Yang saya beri warna font Biru adalah kondisi 1 dan juga pernyataan apa yang akan dikeluarkan bila pernyataan itu benar, alasannya pada contoh tabel diatas mengaruskan yang nilainya diatas diantara 61-100 yang lulus, maka saya memasukan perintah tersebut kedalam rumus menggunakan F32>=61 karena bila besar nilai pada cell F32 diantara 61 - 100 akan memperlihatkan keterangan "Lulus", dan bila tidak memasuki kriteria nilai yang ditetapkan maka akan menciptakan dua buah pernyataan lagi, dikarenakan pada rumus IF hanya sanggup memuat 2 pernyataan, maka kita harus memasukan rumus IF lagi pada rumus yang IF pertama, namun dilakukan pada sesi [value_if_false].
  • Pada font yang saya beri warna Merah merupakan kondisi kedua yang ada pada tabel, dimana pada kondisi ini saya harus menciptakan rumus IF lagi di dalam rumus IF yang pertama, untuk memasukan rumus didalam rumus hal yang harus anda ketahui ialah gunakan tanda pemisah menyerupai titik koma (;) kemudian sanggup eksklusif mengetikan rumus yang akan digunakan tanpa sama dengan (=) alasannya sehabis kondisi kedua masih ada kondisi ketiga, eksklusif saja saya ketikan perintah ;IF(F32>;46;"Hampir Lulus" penjelasannya ialah dimana bila cell F32 bernilai diantara 46 - 60 maka akan dinyatakan "Hampir Lulus" kemudian mengapa saya tidak menulis 46-60 pada rumus diatas, alasannya lantaran untuk batasannya sudah dibentuk pada kondisi pertama yaitu >=61, maka akan secara otomatis akan ma
  • suk pada pernyataan kondisi yang sesuai,
  • untuk kondisi yang terakhir yaitu bila besarnya nilai diantara 0-45 maka akan dnyatakan dengan "Tidak Lulus", alasannya ini ialah kondisi yang terakhir, anda tidak perlu memasukan kodisi secara detail, anda hanya perlu memasukan pernyataan selai dua pernyataan yang tadi telah disebutkan pada pertama dan kedua, kemudian tutup kembali rumus yang digunakan. 


7. VLOOKUP

Rumus VLOOKUP ini berfungsi untuk menampilkan data dari sebuah tabel yang datanya berurutan secara Vertikal. Cara memakai rumus ini sangat mudah, berikut cara Penulisannya :

=VLOOKUP(lookup_value;table_array;col_index_num;[range_lookup])

Atau sanggup kita Baca menyerupai ini :

=VLOOKUP(Nilai Kunci; Tabel Acuan; nomor kolom; Kemiripan).

Untuk memahami lebih terperinci lagi lebih baik anda perhatikan contoh berikut dan sanggup sekalian untuk mempraktikan pada lembar kerja anda.

CONTOH PEGGUNAAN RUMUS VLOOKUP :



Pada tabel diatas sanggup saya simpulkan  bagaimana cara mengimplementasikan atau menerapkan  rumus VLOOKUP pada sebuah tabel. Pada tabel tersebut  sanggup diketahui bahwa sanggup dijelaskan penggunaan rumus ini =VLOOKUP(B55;barang;2;FALSE)

  • Nilai Kunci ialah font yang saya beri warna Biru, pada nilai kunci ini ialah dimana teks tersebut sebagai teladan atau patokan yang akan diambil, sehingga sanggup mengambil data dengan tepat, menyerupai pada contoh diatas, dimana Nilai Kunci ada pada cell B55 dan terdapat pada Kolom KODE, dan kolom KODE itulah yang menjadi Nilai Kunci atau teladan supaya data yang terambil akurat.
  • Tabel teladan yang saya beri font berwarna Merah, merupakan dimana Tabel yang akan kita jadikan teladan sebagai pengambilan data, anda hanya tinggal memasukan tabel teladan dengan cara di blok kemudian tekan F4 untuk mengabsolute kan tabel, atau dengan memberi nama pada tabel acuan.
  • Nomor kolom menyerupai yang saya beri warna font Oren, ialah kolom teladan yang akan kita tampilkan data berdasarkan hasil kuncian yang di acukan, menyerupai pada contoh di atas dimana data yang saya ambil merupakan kolom BARANG dan pada tabel teladan kolom KETERANGAN merupakan data yang akan saya ambil, kenapa saya memasukan angka 2 alasannya memang kolom Acuan yang diharapkan berada di nomor 2 dari kiri, dimana pada tabel pertama sebagai kolom Nilai Kunci.
  • Range Lookup ialah tingkat keakuratan dalam menampilkan data, contohnya bila kita memakai FALSE maka data yang akan dicari akan sama persis menyerupai yang terdapat pada Nilai Kunci yang ada, namun bila anda memakai TRUE maka hasil yang mendekati atau menyerupai dengan Nilai Kunci akan ditampilkan.


8. HLOOKUP

Seperti halnya rumus VLOOKUP, rumus ini mempunyai kesamaan pada penulisan serta pembagian terstruktur mengenai rumus, sehingga sanggup anda kuasai dengan praktis bila anda sudah faham dengan rumus VLOOKUP.

HLOOKUP sendiri ialah sebuah rumus yang sanggup menampilkan data dari tabel yang lain yang arah fatwa nya secara Horizontal, memakai rumus ini tidaklah terlalu sulit, bila anda ingin mencobanya silahkan praktikan sendiri contoh dibawah ini. 

CONTOH PENGGUNAAN RUMUS HLOOKUP :


Penjelasan contoh tabel diatas sanggup kita simpulkan dengan praktis bila Anda sudah sanggup memahami rumus VLOOKUP sebelumnya. Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa setiap rumus LOOKUP mempunyai beberapa sesi dalam memilih hasil data yang diperoleh berdasarkan Nilai Kunci yang dimaksud.

Penulisan : =HLOOKUP(G55;HARGAA;2;FALSE)
  • Pada rumus diatas, yang saya beri warna font Biru merupakan Nilai Kunci dari suatu Cell yang akan menjadi patokan pengisian data dari tabel kunci yang merupakan sebagai patokan data. Saya memasukan cell B55 alasannya memang pada cell itu atau lebih tepatnya kolom Kode yang menjadi patokan atau teladan sebagai Nilai Kunci yang utama.
  • Sedangkan yang saya Tabel Acuan yang saya beri warna font Merah dimana pada sesi ini saya memasukan tabel teladan yang sudah saya beri nama tabel HARGAA supaya lebih praktis tanpa harus mengabsolute kan tabel yang akan menjadi teladan bila belum diberi nama.
  • Yang saya beri warna font Orange ialah Kolom teladan yang akan kita ambil datanya, dimana pada fungsi rumus HLOOKUP ini anda harus menghitung nomor kolom dari atas  ke bawah supaya tidak salah dalam mengambil data, alasannya rumus ini memang hanya mengambil kolom dari tabel yang mempunyai fatwa data Horizontal atau dari atas ke bawah.
  • Range Lookup yang saya beri warna font Ungu, menyerupai pada fungsi rumus VLOOKUP ialah tingkat keakuratan dalam menampilkan data, contohnya bila kita memakai FALSE maka data yang akan dicari akan sama persis menyerupai yang terdapat pada Nilai Kunci yang ada, namun bila anda memakai TRUE maka hasil yang mendekati atau menyerupai dengan Nilai Kunci akan ditampilkan.


Baca Juga : Cara Meningkatkan Performa Handphone supaya tidak Ngelag





Mungkin hanya sekian dari artikel Belajar Rumus Excel Lengkap untuk pemula ini, sebetulnya masih banyak rumus rumus yang harus anda ketahui dan wajib anda fahami, untuk hingga dikala ini memang itulah rumus yang berdasarkan saya yang harus anda wajib kuasai yang sangat penting, alasannya rumus diatas banyak digunakan pada perkantoran ataupun pegawai lainnya yang bersangkutan dengan mengolah data, terimakasih telah menyempatkan membaca artikel ini.