Prinsip Kerja Sistem Efi Pada Kendaraan Beroda Empat Dan Diagram Kelistrikannya
- Kebanyakan pada kendaraan beroda empat jaman now telah mengaplikasikan teknologi EFI pada sistem materi bakar. Fungsi EFI tidak jauh berbeda dengan sistem kovensional atau karburator. Hanya saja sumber tenaga untuk berkerjanya kedua sistem tersebut berbeda.
Lalu, apa yang dimaksud dengan EFI dan bagaimana prinsip kerja dari EFI.? berikut penjelasannya.
Perbedaan EFI dengan Karburator
EFI atau Electronic Fuel Injection intinya mempunyai tujuan yang sama dengan karbu, yaitu mencampur udara dan materi bakar ke dalam mesin.Namun bedanya dengan karbu, EFI mencampur materi bakar dan udara secara terpisah. Ini alasannya ialah adanya komponen ibarat injector dan throttle body.
Selain itu, EFI juga memakai rangkaian elektrik dan komponen perhiasan ibarat sensor-sensor untuk bekerja.
Injector pada EFI bekerja ibarat Needle Jet pada karburator. Dan Throttle Body ibarat Karburatornya namun tidak lagi sebagai pencampur materi bakar melainkan hanya sebagai pengatur RPM mesin.
Komponen Sistem EFI Pada Mobil
1. Tangki Bahan Bakar
Komponen paling vital ini jangan hingga terlupakan, apalagi perawatannya. Cukup kuras tangki secara terpola untuk mencegah kotoran menumpuk pada tangki, menyebabkan karat, dan lebih parahnya menyumbat pompa injeksi materi bakar.
2. Pompa Injeksi Bahan Bakar
Pompa injeksi materi bakar selain untuk memompa materi bakar injektor, pompa materi bakar ini juga sebagai pompa yang bertekanan tinggi. Oleh alasannya ialah itu, pipa penyalur materi bakar didesain khusus menahan tekanan tinggi.
3. Pressure Regulator
Alat ini berfungsi mengembalikan materi bakar kembali ke tangki materi bakar. Alat ini akan bekerja dikala tekanan materi bakar maksimal untuk mencegah tekanan berlebih atau over pressure yang sanggup membahayakan sistem EFI.
4. Pipa Saluran Bahan Bakar
Pipa-pia ini berfungsi sebagai jalur materi bakar dari tangki menuju ke injektor.
5. Saringan Bahan Bakar/Fuel Filter
Saringan materi bakar juga mempunyai peranan penting yaitu untuk menyaring partikel kotoran yang akan beresiko menyumbat terusan materi bakar.
Saringan materi bakar pada sistem EFI kendaraan beroda empat ada dua, yakni saringan yang menyatu dengan pompa injeksi dan pada jalur materi bakar yang akan menuju ke injektor.
Perawatan untuk saringan materi bakar cukup dengan membersihkannya secara terpola supaya kotoran tidak menumpuk pada permukaan saringan yang nantinya akan menghambat kinerja dari pompa injeksi.
6. Pipa Pembagi/Delivery Pipe
Pipa pembagi ini berfungsi untuk menyalurkan materi bakar ke injektor dari pipa terusan materi bakar. Fungsi lainnya juga sebagai penyetara tekanan materi bakar supaya tekanan pada setiap injektor sama.
7. Sensor-sensor
a. Manifold Absolute Pressure Sensor (MAP) - Sensor ini berfungsi untuk mengukur tekanan pada intake manifold.
b. Intake Air Temperature Sensor (IAT) - Sensor ini berfungsi untuk mengukur temperatur udara pada terusan intake.
c. Mass Air Flow Sensor (MAF) - Sensor ini berfungsi untuk menghitung massa udara yang akan masuk ke terusan intake
d. Throttle Position Sensor (TPS) - Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi derajat pembukaan katup gas pada throttle bodi untuk dijadikan patokan jumlah materi bakar yang akan diinjeksikan sesuai RPM mesin.
e. Oksygen Sensor (O2S) - Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi oksigen pada terusan exhaust untuk memastikan apakah materi bakar terbakar dengan baik dan juga mengukur tingkat emisi materi bakar.
f. Crankshaft Position Sensor & Camshaft Position Sensor ( CKP & CMP) - Kedua sensor ini berfungsi untuk mengirimkan sinyal ke ECU untuk memilih interval atau waktu pembukaan Injektor dan menyalakan Busi.
8. Engine Control Module (ECM)
Apa beda ECM dengan ECU.? ECM merupakan nama lain dari ECU, jadi sama saja.
Fungsi ECM untuk mengatur seluruh rangkaian kelistrikan di mesin. ECM bekerja dengan memakai sinyal-sinyal yang dikirim oleh sensor-sensor yang terletak di mesin.
9. Aktuator
Aktuator ialah komponen yang melaksanakan perintah dari ECM. Salah satu komponen tersebut ialah injektor dan Idle Speed Control atau ISC.
a. Injektor - Injektor berfungsi sebagai pengabut dan penyemprot materi bakar dikala piston melaksanakan langkah hisap. Injektor akan membuka dan mulai menyemprotkan materi bakar sesudah mendapatkan perintah dari ECM.
b. Idle Speed Control (ISC) - Perangkat ini berfungsi sebagai pengatur putaran idle atau stationer mesin. Misal pada 700-800 RPM sesuai dengan huruf mesin atau setingan idealnya.
Cara Kerja Sistem Electronic Fuel Injection (EFI)
Saat kunci kontak pada posisi on, pernah mendengar bunyi niiiiiiitt, atau neeeeeett, atau semacamnya..? Yaps, bunyi tersebut dihasilkan oleh pompa injeksi. Lebih terang terdengar di sepeda motor yang bersistem Injeksi materi bakar.
Lalu dikala mesin sudah menyala, apakah bunyi pompa injeksi tadi masih ada atau menyala sesaat saja sesudah kunci kontak on.?
Tentu pompa injeksi tetap menyala selama mesin bekerja. Jadi, cara kerja sistem injeksi ini ada dua, yakni dikala kunci kontak on, dan dikala mesin bekerja.
Oke kita bahas.
1. Saat Kunci Kontak Pada Posisi "ON"
Sebenarnya, tujuan pompa injeksi berbunyi dikala kunci kontak pada posisi on ialah sebagai pembangkit tekanan materi bakar dalam terusan materi bakar.
Tekanan yang dihasilkan oleh pompa injeksi berkisar antara 315 hingga 340 KPa.
Waktu pompa injeksi bekerja sesaat ini sekitar 1 hingga 2 detik kemudian otomatis berhenti. Semuanya diatur oleh ECM.
Diagramnya ibarat ini.
Singkatnya, Saat kunci kontak pada posisi ON, pompa injeksi bekerja awal supaya materi bakar sudah siap untuk disemprotkan.
2. Saat Mesin Distarter dan Menyala
Saat mesin distarter maka akan menghasilkan putaran pada mesin. Pada dikala itu, sensor-sensor sistem EFI mendeteksi putaran tersebut dan mengirim sinyal ke ECM.
Sensor yang mengirimkan sinyal bahwa mesin sedang berputar ialah sensor CKP dan CMP. Lalu ECM mendapatkan sinyal tersebut dan mengirim perintah ke pompa injeksi supaya terus bekerja selama mesin hidup.
Berikut diagram jalur injeksi dikala mesin hidup.
Pompa injeksi terus menjaga tekanan tetap dalam rentang 315-340 KPa dari tangki ke delivery pipe. Disaat itu, ECM akan memberi perintah pada injektor ibarat interval waktu buka tutup, jumlah materi bakar yang disemprotkan sesuai dengan gosip yang dikirim semua sensor ke ECM.
Sebagai pola besaran materi bakar yang akan disemprotkan, ECM mendapatkan gosip dari sensor-sensor ibarat MAP, MAF, IAT, O2S, dan TPS.
Selain didukung gosip dari sensor, injektor juga akan membuka dan menutup lebih cepat atau sebaliknya. Misal jikalau injektor membuka 0,9 detik, materi bakar lebih banyak. Jika 0,5 detik maka materi bakar yang diinjeksikan lebih sedikit.
3. Saat Mesin dalam Putaran Idle/Stationer/Langsam
Jika mesin memakai karburator, maka untuk menciptakan putaran langsamnya kita perlu memutar sekrup ISAS (besar kecilnya katup gas) dan juga IMAS (untuk pencampuran udara dan materi bakar).
Jika pada sistem EFI, hal tersebut tidak diperlukan. Karena..
Ada komponen ISC yang bekerja secara otomatis yang diatur oleh ECM. ISC dipakai untuk sistem EFI yang membuka katup gas secara manual atau masih memakai kabel kawat.
Sedangkan pada sistem EFI yang memakai Drive By Wire atau DBW, ISC ini tidak lagi diperlukan. Karena teknologi DBW memakai perangkat komputer untuk menggerakkan katup gas (tidak memakai kabel kawat lagi).
Lalu bagaimana putaran mesin tetap langsam.?
Yaps, katup gas dikontrol pribadi oleh ECM untuk mengatur putaran idle/stationer/langsam mesin.
Suara mesin lebih halus - Hal ini dihasilkan oleh pembakaran tepat di dalam mesin alasannya ialah adonan materi bakar dan udara lebih ideal.
Emisi kendaraan sanggup ditekan - Karena pembakaran yang sempurna, emisi kendaraan akan berkurang dan lebih ramah lingkungan.
Tenaga mesin lebih besar - Selain hal diatas, pembakaran yang tepat juga besar lengan berkuasa kepada tenaga mesin. Selain itu, tenaga mesin yang besar juga didukung oleh sistem EFI yang lebih akurat perhitungannya dalam bekerja.
Lalu dikala mesin sudah menyala, apakah bunyi pompa injeksi tadi masih ada atau menyala sesaat saja sesudah kunci kontak on.?
Tentu pompa injeksi tetap menyala selama mesin bekerja. Jadi, cara kerja sistem injeksi ini ada dua, yakni dikala kunci kontak on, dan dikala mesin bekerja.
Oke kita bahas.
1. Saat Kunci Kontak Pada Posisi "ON"
Sebenarnya, tujuan pompa injeksi berbunyi dikala kunci kontak pada posisi on ialah sebagai pembangkit tekanan materi bakar dalam terusan materi bakar.
Tekanan yang dihasilkan oleh pompa injeksi berkisar antara 315 hingga 340 KPa.
Waktu pompa injeksi bekerja sesaat ini sekitar 1 hingga 2 detik kemudian otomatis berhenti. Semuanya diatur oleh ECM.
Diagramnya ibarat ini.
Singkatnya, Saat kunci kontak pada posisi ON, pompa injeksi bekerja awal supaya materi bakar sudah siap untuk disemprotkan.
2. Saat Mesin Distarter dan Menyala
Saat mesin distarter maka akan menghasilkan putaran pada mesin. Pada dikala itu, sensor-sensor sistem EFI mendeteksi putaran tersebut dan mengirim sinyal ke ECM.
Sensor yang mengirimkan sinyal bahwa mesin sedang berputar ialah sensor CKP dan CMP. Lalu ECM mendapatkan sinyal tersebut dan mengirim perintah ke pompa injeksi supaya terus bekerja selama mesin hidup.
Berikut diagram jalur injeksi dikala mesin hidup.
Pompa injeksi terus menjaga tekanan tetap dalam rentang 315-340 KPa dari tangki ke delivery pipe. Disaat itu, ECM akan memberi perintah pada injektor ibarat interval waktu buka tutup, jumlah materi bakar yang disemprotkan sesuai dengan gosip yang dikirim semua sensor ke ECM.
Sebagai pola besaran materi bakar yang akan disemprotkan, ECM mendapatkan gosip dari sensor-sensor ibarat MAP, MAF, IAT, O2S, dan TPS.
Selain didukung gosip dari sensor, injektor juga akan membuka dan menutup lebih cepat atau sebaliknya. Misal jikalau injektor membuka 0,9 detik, materi bakar lebih banyak. Jika 0,5 detik maka materi bakar yang diinjeksikan lebih sedikit.
3. Saat Mesin dalam Putaran Idle/Stationer/Langsam
Jika mesin memakai karburator, maka untuk menciptakan putaran langsamnya kita perlu memutar sekrup ISAS (besar kecilnya katup gas) dan juga IMAS (untuk pencampuran udara dan materi bakar).
Jika pada sistem EFI, hal tersebut tidak diperlukan. Karena..
Ada komponen ISC yang bekerja secara otomatis yang diatur oleh ECM. ISC dipakai untuk sistem EFI yang membuka katup gas secara manual atau masih memakai kabel kawat.
Sedangkan pada sistem EFI yang memakai Drive By Wire atau DBW, ISC ini tidak lagi diperlukan. Karena teknologi DBW memakai perangkat komputer untuk menggerakkan katup gas (tidak memakai kabel kawat lagi).
Lalu bagaimana putaran mesin tetap langsam.?
Yaps, katup gas dikontrol pribadi oleh ECM untuk mengatur putaran idle/stationer/langsam mesin.
Kelebihan Sistem EFI
Bahan bakar lebih hemat - Sistem EFI sanggup menghindari pemakaian materi bakar yang berlebihan alasannya ialah memakai sistem perhitungan yang tepat.Suara mesin lebih halus - Hal ini dihasilkan oleh pembakaran tepat di dalam mesin alasannya ialah adonan materi bakar dan udara lebih ideal.
Emisi kendaraan sanggup ditekan - Karena pembakaran yang sempurna, emisi kendaraan akan berkurang dan lebih ramah lingkungan.
Tenaga mesin lebih besar - Selain hal diatas, pembakaran yang tepat juga besar lengan berkuasa kepada tenaga mesin. Selain itu, tenaga mesin yang besar juga didukung oleh sistem EFI yang lebih akurat perhitungannya dalam bekerja.
Kekurangan Sistem EFI
Rangkaian lebih rumit - Yap, ini alasannya ialah ada perhiasan ibarat sensor-sensor EFI. Untuk memperbaikinya, harus dengan tenaga jago dan alat khusus.
Perawatan yang harus Ekstra - Perawatan pada sistem EFI cukup dibersihkan secara terpola untuk mencegah terjadinya penyumbatan terusan materi bakar ibarat pada saringan materi bakar dan injektor.
Oke, itu beliau dari fz tentang Prinsip Kerja Sistem EFI Pada Mobil dan Diagram Kelistrikannya, mohon maaf atas kekurangan dari klarifikasi fz,
Semoga bermanfaat.
Perawatan yang harus Ekstra - Perawatan pada sistem EFI cukup dibersihkan secara terpola untuk mencegah terjadinya penyumbatan terusan materi bakar ibarat pada saringan materi bakar dan injektor.
Oke, itu beliau dari fz tentang Prinsip Kerja Sistem EFI Pada Mobil dan Diagram Kelistrikannya, mohon maaf atas kekurangan dari klarifikasi fz,
Semoga bermanfaat.